5-3-1770: Pembantaian Boston

George Washington
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id - Pada malam yang dingin saat musim salju, 5 Maret 1770, sekelompok penduduk baru Amerika berkumpul di Rumah Pajak Boston, lalu meneriaki para tentara Inggris yang menjaga bangunan itu.

Para pemrotes yang menyebut diri mereka patriot, menentang pendudukan kota mereka oleh pasukan Inggris, yang dikirim ke Boston pada 1768, untuk menerapkan kebijakan pajak baru yang dibuat Inggris.

Dilansir dari laman History, Kapten Inggris Thomas Preston yang menjadi perwira penanggung jawab pada Rumah Pajak, memerintahkan pasukannya untuk memasang bayonet dan bergabung dengan para penjaga di luar gedung.

Pemrotes melempari penjaga dengan bola salju dan berbagai benda lain, mengenai prajurit Hugh Montgomery, yang kemudian langsung melepaskan tembakan pada kerumunan pemrotes.

Prajurit lain segera mengikuti, mengakibatkan lima orang tewas dan tiga lainnya terluka. Mereka tercatat sebagai korban pertama dalam sejarah Perang Revolusi Amerika.

Para penjaga yang terlibat dituntut di pengadilan. Saat persidangan berakhir pada Desember 1770, dua tentara Inggris dinyatakan bersalah karena pembantaian.

Satu kelompok patriot terbentuk dengan nama Putra Kebebasan, untuk menentang pembantaian Boston, yang kemudian terus meluas dan memicu perang untuk mengusir tentara Inggris dari Boston.

Pada April 1775, Revolusi Amerika dimulai, saat pasukan Inggris dari Boston terlibat baku tembak dengan milisi penduduk baru Amerika, dalam perang Lexington dan Concord.

11 bulan kemudian, pada Maret 1776, pasukan Inggris mundur meninggalkan Boston, setelah Jenderal George Washington sukses membangun benteng di Dorchester Heights.

Peristiwa itu mengakhiri delapan tahun pendudukan Inggris atas Boston. Washington yang memimpin Pasukan Kontinental, diberikan medali penghargaan oleh Kongres Kontinental atas kemenangan itu.

Perang Revolusi Amerika baru berakhir lima tahun kemudian, setelah Jenderal Inggris Charles Cornwallis menyerah pada Washington di Yorktown, Virginia. (asp)

12-4-1861: Perang Sipil AS Meletup



![vivamore="Baca Juga :"]


Pejuang Hak di Amerika, Palsukan Identitas Rasnya


Tegaskan Hubungan dengan Syifa Hadju Baik-baik Saja, Rizky Nazar: Tidak Ada Orang Ketiga
[/vivamore]
Presiden AS Abraham Lincoln

14-04-1865: Presiden AS Ini Tewas Diterjang Timah Panas

Pembunuhan Lincoln sebagai upaya menggagalkan perdamaian.

img_title
VIVA.co.id
14 April 2016