- REUTERS
VIVA.co.id - Hampir 700 ekor koala telah dibunuh oleh otoritas Australia. Kelebihan populasi menjadi dalih, untuk mengklaim bahwa hewan yang digemari banyak anak-anak di seluruh dunia itu kelaparan.
Menteri Lingkungan Hidup Negara Bagian Victoria Lisa Neville, Rabu, 4 Maret 2015, mengatakan ratusan koala di eutanasia di sekitar Cape Otway, dekat lokasi wisata Great Ocean Road pada 2013 dan 2013. Demikian dilansir dari Channel News Asia.
Seorang pemilik karavan mengatakan, aroma kematian tercium di seluruh wilayah itu, sebelum pembantaian ratusan koala. Neville mengklaim pembunuhan ratusan koala diperlukan, agar mereka tidak menderita karena kekurangan makanan.
Neville menyebut 686 koala yang dibunuh, sudah ditemukan dalam kondisi kesehatan yang buruk. Dia mengatakan telah mencari saran dari pakar, tentang bagaimana mengatasi persoalan.
Dia mengklaim bahwa pakar-pakar berpendapat, bahwa memindahkan koala tidak akan berguna, bahkan dapat menyebabkan penderitaan lebih buruk bagi para koala itu.
"Kita perlu melihat lagi strategi manajemen koala, untuk melihat apakah kita dapat mengurangi pertumbuhan populasi yang berlangsung dengan sangat cepat," ucapnya.
Tapi Yayasan Koala Australia, memperkirakan hanya ada kurang dari 100.000 ekor koala di alam liar. Mereka menuding kesalahan dalam manajemen, yang menyebabkan pembunuhan ratusan koala di Cape Otway.
"Apa yang mereka (pemerintah Australia) lakukan mengejutkan," kata kepala eksekutif Yayasan Koala Australia, Deborah Tabart. "Saya pikir pemerintah harus menggantung kepala mereka dengan rasa malu."
Baca Juga :
Jalan-jalan Sambil Bercengkerama dengan Koala
Tak banyak tempat wisata yang menghadirkan binatang lucu ini.
