Seperti dilansir New York Times, Rabu 4 Maret 2015, pengumuman penambahkan dua hari raya umat Muslim itu disampaikan sang wali kota melalui akun Twitternya.
"Hari ini kami akan mengumumkan penambahan Idul Fitri dan Idul Andha dalam jadwal libur sekolah di kota ini," tulis Balsio.
Sang wali kota menegaskan penambahan hari libur tersebut merupakan bentuk penghormatan atas keragaman di New York City. Hari libur itu menambah hari libur agama. Sebelumnya, sudah ada hari libur umat Kristen dan Yahudi sudah masuk dalam daftar libur sekolah.
Guna memastikan perubahan kalender itu, Blasio akan membahasnya dengan Perwakilan Sekolah, Carmen Farina.
Tuntutan penambahan hari libur tersebut, sebenarnya sudah disuarakan komunitas Muslim New York City sejak beberapa tahun lalu. Pada 2009, dewan kota telah mengelaurkan resolusi yang mendukung perubahan jadwal hari libur itu.
Namun, sayangnya wali kota saat itu, Michael R. Bloomberg berpandangan lain. Ia mengatakan, anak-anak justru membutuhkan waktu lebih banyak di sekolah. Penambahan libur menurutnya bukan hal yang bijak.
Namun, setelah wali kota terpilih Blasio memenangkan pemilihan pada 2010 lalu, koalisi kelompok Muslim kembali menyuarakan tuntutan penambahan hari libur suci di lima wilayah kota. Koalisi itu mengingatkan janji kampanye Blasio yang akan memasukkan dua hari libur suci dalam kalender sekolah.
Diketahui jumlah penduduk muslim yang tinggal di New York sekitar 600 ribu hingga sejuta orang.
Studi Universitas Columbia, AS pada 2008 menunjukkan 10 persen siswa sekolah New York City adalah Muslim dan sekitar 95 persen anak Muslim di kota ini bersekolah di sekolah umum.
Today we'll announce the addition of Eid al-Adha & al-Fitr to @NYCSchools holiday schedule, a change that respects the diversity of our city
— Bill de Blasio (@BilldeBlasio) 4 Maret 2015
(asp)
![vivamore="Baca Juga :"]