Kisah Kepahlawanan & Ibu yang Tak Tahu Terima Kasih

Para ibu yang anak-anaknya diselamatkan.
Sumber :
  • Shanghaiist
VIVA.co.id
Suapi Wanita Tua, Pramusaji Ini Bikin Banyak Orang Terharu
- Seorang mahasiswa di China tenggelam, setelah menyelamatkan dua anak-anak yang terjatuh ke danau di Henan, China. Namun kisah kepahlawanannya dibantah oleh seorang ibu yang tidak tahu terima kasih.

Badan Geologi: Potensi Tsunami Akibat Gunung Ruang Bisa Setinggi 25 Meter

Menurut laporan
Bahlil Bocorkan Isi Pembicaraan Jokowi dan Tony Blair: Energi Baru hingga IKN
Henan Business Daily yang dikutip laman Shanghaiist , Kamis, 5 Maret 2015, seorang ibu membawa tiga anak-anak untuk bermain ke dekat sebuah danau.


Dua anak terjatuh karena pagar pembatas lepas. Mendengar ada teriakan minta tolong, Meng Ruipeng segera berlari memberikan bantuan. Dia terjun ke danau dan menyelamatkan anak-anak itu.


Tapi nahas bagi Meng, karena aksi heroik itu membuat hidupnya berakhir. Meng tenggelam dan meninggal. Lalu ibu salah satu dari tiga anak itu, menyuruh anak-anak itu berbohong tentang apa yang terjadi.


Ibu tidak tahu terima kasih itu, menyuruh ketiga anak-anak mengatakan bahwa mahasiswa itu terjatuh dan tenggelam, bukan karena ingin menyelamatkan mereka, melainkan karena kesalahannya.


Kisah kepahlawanan Meng yang menyebar dengan cepat di internet pun, tercemar dengan banyak versi cerita, di antaranya bahwa ternyata Meng bukan pahlawan tapi tewas karena tergelincir jatuh ke sungai.


Namun kebenaran akhirnya terungkap, setelah muncul pertanyaan tentang keberadaan telepon selular dan pakaian Meng dekat danau. Mengapa dia melepaskan bajunya, jika Meng tidak sengaja jatuh ke sungai.




Orangtua dari seorang anak lainnya, dengan polos menjelaskan bahwa Meng telah melepas bajunya karena merasa kegerahan. Keterangan yang ganjil, mengungkap adanya kebohongan.


Fakta pun terungkap. Si ibu yang tidak tahu terima kasih berdalih, menyuruh anak-anak berbohong karena takut harus bertanggungjawab atas kematian Meng, seperti memberikan sumbangan bagi keluarganya.


Pada Rabu pagi, 4 Maret 2015, si ibu membawa datang kepada keluarga Meng, turut membawa dua anak yang diselamatkan dan uang sebesar 10.000 yuan atau sekitar Rp20 juta.


Tapi uang itu ditolak oleh keluarga Meng. "Saya tidak menginginkan uang. Saya sudah katakan sejak awal, saya tidak menginginkan kompensasi apa pun darinya (ibu anak-anak yang diselamatkan)," kata ayah Meng.


Netizen China pun dengan cepat berkomentar soal situasi yang terjadi. Hampir semuanya mengecam si ibu pembohong. "Sangat mengecewakan. Orangtua macam apa itu?" tulis pengguna media sosial NetEase dari Tianjin.


Pada Oktober 2015, seorang siswa SMA di Provinsi Henan, juga tewas tenggelam setelah menyelamatkan tiga anak-anak yang terjatuh ke danau. Tapi orangtua anak-anak yang diselamatkan, menghargai aksi kepahlawanan siswa itu.


![vivamore="
Baca Juga
:"]



[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya