Polisi Australia Dituding Jadi Penyebab Bali Nine Dieksekusi

Warga Australia Andrew Chan dan Myuran Sukumaran saat masih berada di Bali.
Sumber :
  • REUTERS/Murdani Usman/Files
VIVA.co.id
Johan Budi Harusnya Tanggapi Laporan Haris Azhar
- Jelang pelaksanaan eksekusi mati terhadap duo Bali Nine, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, perdebatan hangat terus terjadi di Australia. Salah satunya yang kini dituding ikut bersalah menyebabkan kedua pria itu dieksekusi yakni Polisi Federal Australia (AFP).

Dua Tahun Haris Azhar Simpan Rahasia Freddy Budiman

Harian
Polri, TNI dan BNN Diminta Cabut Laporkan Haris Azhar
Sydney Morning Herald (SMH) , Jumat, 6 Maret 2015 melansir, komplotan Bali Nine bisa ditangkap oleh Polri di Bandara Ngurah Rai, karena diberikan informasi oleh AFP. Tudingan itu kali pertama disampaikan oleh seorang pengacara asal Brisbane, Robert Myers.

Myers mengaku dia memperoleh informasi soal adanya rencana penyelundupan heroin dari Bali ke Australia, dari ayah salah satu anggota gembong tersebut, Lee Rush. Lee menduga putranya, Scott Rush, telah direkrut menjadi kurir narkoba dan hendak berangkat ke Bali.


Khawatir terjadi sesuatu dia mengontak Myers. Pengacara itu lalu menghubungi salah satu kenalannya di AFP yang mengatakan Scott akan dihentikan sebelum bisa meninggalkan Bali. Namun, menurut pengakuan Myers, alih-alih menangkap sendiri, AFP malah membagi informasi rencana penyelundupan narkoba itu ke Polisi Indonesia.


Maka menurut Myers, jika Chan dan Sukumaran akhirnya dieksekusi, AFP dianggap turut menanggung konsekuensinya.


"Ada darah keduanya di tangan AFP," tegas Myers.


Namun, persepsi itu dibantah mentah-mentah oleh Komisioner AFP, Andrew Colvin pada Kamis kemarin. Berbicara di hadapan publik terbatas di Lowy Institute di Sydney, Colvin tidak merasa demikian.


"Apakah ada darah (Bali Nine-red) di tangan kami? Tidak," ujar Colvin.


Dia pun turut membantah institusi yang dipimpinnya turut terlibat dalam sebuah konspirasi kerjasama besar seperti yang salam ini dibaca di berbagai media. Colvin menambahkan, informasi yang selama ini beredar di publik, termasuk klaim Myers, tidak mencerminkan peranan dan kinerja mereka di tahun 2005 lalu secara akurat.


"Tidak ada hal yang dapat saya katakan hari ini. Hal tersebut telah dicatat di pengadilan di Australia. Dalam pengadilan federal, kami telah ditanya mengenai peranan kami," papar Colvin.


Selama berbulan-bulan, lanjut Colvin, AFP telah melakukan apa yang mereka bisa untuk mendukung upaya diplomatik pemerintah.


"Kini, saya ingin menyuarakan kembali pengampunan yang disampaikan oleh Pemerintah Australia," imbuh dia.


Menyesal


Sementara, usai mengetahui pelaksanaan eksekusi tetap akan dilakukan, Myers terdengar seperti menyesal. Padahal, rencana semulanya menghubungi AFP, karena dia berpikir mereka bisa membantu menghentikan Bali Nine.


"Seharusnya, saya hanya mengatakan ke Lee: 'kawan, segera kamu berangkat ke sana dan bawa kembali putramu ke Australia'," ujar Myers kepada Radio Triple M.


AFP, ujar Myers turut menanggung darah dari anggota Bali Nine sebab mereka bisa mencegat kedelapan pemuda itu ketika masih berada di Australia.


"Mereka memiliki bukti yang cukup untuk menangkap mereka dengan tuduhan konspirasi untuk mengimpor narkoba ke Australia," papar Myers.


Baca juga:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya