Penyadapan di Selandia Baru, Menlu Retno: Itu Isu Lama

Menlu Selandia Baru (kanan) dan Menlu RI (kiri)
Sumber :
  • Kementerian Luar Negeri RI

VIVA.co.id - Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi angkat bicara terkait isu penyadapan yang dilakukan badan intelijen Selandia Baru, GCSB, terhadap komunikasi para pejabat negara Kepulauan Pasifik dan Indonesia.

Kemlu: Tidak Ada Korban WNI di Gempa Selandia Baru

Mantan Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda ini mengatakan, isu tersebut sebenarnya isu lama yang dipublikasi ulang. Meski demikian, Retno tetap berhati-hati dan akan mendalami mengenai tudingan tersebut.

"Saya tidak melihat ada sesuatu yang baru dan belum mendalami lebih. Tetapi, saya akan cek. Menurut saya, itu isu lama yang dimunculkan kembali," katanya saat ditemui di Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat, 6 Maret 2015.

Selandia Baru Anugerahkan Bea Siswa untuk Ridwan Kamil

Isu penyadapan ini bersumber dari dokumen mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA), Edward J. Snowden tahun 2009 lalu. Dalam dokumen Snowden, ditulis negara Pasifik yang tercatat disadap yakni Fiji, Samoa, Kepulauan Solomon dan Polynesia Prancis. GCSB disebut-sebut menyadap komunikasi melalui surat elektronik, panggilan telepon dan ponsel, pesan media sosial dan jalur komunikasi lainnya.

Snowden juga menyebut, salah satu agen GCSB bekerja dengan badan intelijen Australia (ASD) dalam memata-matai perusahaan telekomunikasi Indonesia, Telkomsel.

Selandia Baru Beri Penghargaan Bagi Tujuh Tokoh Indonesia

Perdana Menteri Selandia Baru, John Key, menolak berkomentar mengenai pengungkapan ini. Setali tiga uang, GCSB pun memilih tutup mulut.

Baca juga:



Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri, Hasan Kleib.

SOM Bali Process Tuntas Dilaksanakan

Namun sayang, deklarasi ini tidak mengikat secara hukum.

img_title
VIVA.co.id
22 Maret 2016