Berbohong Soal Surel Bill, Hillary Clinton Dikritik

Hilarry Clinton di kantor ASEAN, Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVA.co.id - Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton mengatakan dalam jumpa pers di markas PBB, New York pada Selasa kemarin, server pribadi yang ia miliki di rumah digunakan untuk menyimpan surat elektronik (surel) yang berisi komunikai antara dia dan suaminya, Bill.

KTT AS-ASEAN, Pertemuan Besar Bermakna Ganda

Sayangnya, pernyataan mantan Ibu Negara itu diragukan dan malah dijadikan amunisi oleh lawan politiknya untuk serangan balik.

Harian Inggris, The Telegraph, Rabu 11 Maret 2015 melansir, sehari sebelumnya, juru bicara Bill Clinton, Matt McKenna, mengatakan bahwa selama dua periode jadi Presiden, Bill hanya mengirimkan dua surel. Padahal, di saat yang bersamaan, Bill diketahui aktif sebagai pengguna media sosial, Twitter.

"Mantan Presiden, yang kerap menggunakan Twitter hanya pernah mengirimkan dua surel seumur hidupnya, ketika dua periode menjabat sebagai Presiden," ungkap McKenna.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh asistennya usai jumpa pers menyebut dia memiliki lebih dari 60 ribu surel yang ia kirimkan selama dia bertugas sebagai pejabat publik. Separuh di antaranya merupakan surel yang terkait dengan pekerjaan dan keperluan Departemen Luar Negeri untuk arsip.

Sementara itu, 30 ribu surel lainnya bersifat koresponden pribadi. Dimulai dari berbagai rencana pernikahan putri semata wayangnya hingga jadwal yoga yang dia pilih untuk dihapus.

Pernyataan tertulis itu juga menyebut semua bentuk komunikasi dengan para pemimpin asing dilakukan melalui surat dan telepon.

Sementara itu, Bill, di sisi yang berlainan malah tidak pernah mengirimkan surel dari ruang kerja Oval Gedung Putih. Berdasarkan informasi yang dikutip dari harian Wall Street Journal (WSJ), surel pertama yang dikirimkan oleh Bill yakni kepada astronot, John Gleen yang segera berangkat dalam misi ke luar angkasa.

Sedangkan surel lainnya dikirimkan kepada pasukan AS, yang tengah bertugas di luar negeri.

Perbedaan pernyataan ini dengan cepat digunakan oleh kelompok media konservatif, termasuk harian Washington Examiner yang dengan cepat menyerang Hillary. "Rupanya ada salah satu di antara dua Clinton yang tidak jujur," tulis harian itu. (asp)

![vivamore="Baca Juga :"]

Intelijen AS Sebut Anggota ISIS Makin Berkurang



Jelang Akhir Jabatan, Obama Kunjungi Masjid di AS

[/vivamore]
Bendera AS dan China

2-3-1969: Militer Soviet dan China Terlibat Baku Tembak

Ketegangan Soviet dan China akhirnya dimanfaatkan Amerika.

img_title
VIVA.co.id
2 Maret 2016