- ANTARA FOTO/Ismar Patrizki
Awalnya, ada 16 nama yang disebut berpisah dari rombongan tur Smailing Tour. Mereka diduga hendak masuk Suriah. Namun, ada pengakuan lagi, bahwa ada 16 nama baru, yang di luar Smailing Tour itu.
"Yang 16 hilang (Smailing Tour) itu mendarat pada tanggal 24 Februari. Kemudian rombongan (Smailing Tour) lainnya yang sembilan orang kembali pada tanggal 4 Maret. Mereka tunggu yang 16 itu, tidak ada (tidak ikut pulang ke Indonesia)," jelas Menteri Retno, usai rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis 12 Maret 2015.
Menurut Retno, yang 16 nama baru ini ditangkap pada 4 Maret. Dan berbeda dari 16 WNI yang hilang sebelumnya. "Beda. Sama sekali beda. Makanya ini sedang didalami lagi," katanya.
Retno belum berani memastikan. Karena, pemerintah masih menganggap ini sebagai indikasi sebelum adanya konfirmasi yang jelas dari pihak Turki.
"Memang ada indikasi, yang 16 ini bukan 16 yang hilang. Sekali lagi ini indikasi. Sekali lagi saya belum bisa berikan konfirmasi karena kita belum dapatkan konfirmasi resmi dari otoritas yang ada di Turki," jelas Menteri Retno.
Sejauh ini, komunikasi dengan pihak Turki dan KBRI di sana, diakui Retno sangat bagus. Walau ada pemberitaan, Retno mengatakan tidak berani mengambil kesimpulan dari berita-berita.
Pihaknya ingin konfirmasi yang resmi dari otoritas Turki. "Oleh karena itu, komunikasi kita dengan otoritas di Turki terus dilakukan. Sekarang saya juga akan cek kembali mengenai komunikasi terakhir KBRI Turki dengan otoritas Turki," katanya. (one)
[/vivamore]