Kemlu: 17 Negara Pastikan Hadiri KAA Bandung

Museum Konferensi Asia Afrika.
Sumber :
  • disparbud.jabarprov.go.id
VIVA.co.id
RI Terima 200 Permintaan Bantuan Negara Lain
- Puncak peringatan 60 Konferensi Asia Afrika (KAA) yang direncanakan digelar di Bandung dan Jakarta kian dekat. Satu bulan sebelum tanggal penyelenggaraan, baru 17 negara yang memastikan diri hadir di Bandung.

Sambangi RI, Sekjen OKI Bahas Upaya Pemberantasan Terorisme

Hal itu disampaikan oleh Direktur Kerja Sama Intrakawasan Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, Benyamin Scott Carnadi, pada Kamis, 12 Maret 2015 di kawasan Pejambon, Jakarta Pusat. Beberapa negara di antaranya, ujar Benyamin, yaitu Afghanistan, Malaysia, Kamboja, dan Pakistan.
Megawati: Perang Tak Selesaikan Masalah Timur Tengah


Jumlah ini, lanjut Benyamin, bisa terus bertambah. Sebab, utusan khusus Presiden tengah menghadiri pertemuan di Afrika Selatan (Afsel), kawasan Asia Tengah, Timur Tengah dan Asia Selatan.

"Mudah-mudahan, utusan khusus tersebut bisa memperoleh informasi itu," ujar Ben.


Sementara, untuk Tiongkok dan Afsel, kata dia, jika mereka memastikan diri hadir, maka Pemerintah Indonesia berharap mereka bisa hadir di level tertinggi.


Ditanya mengenai kepastian hadirnya pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, Ben mengatakan negara komunis itu termasuk satu dari 109 negara yang diundang. Undangan tersebut, memang ditujukan untuk tingkat kepala negara.


"Tetapi, siapa yang akan menghadiri dari Korut, masih belum memperoleh konfirmasi," imbuh dia.


Dia menjelaskan, sebelum masuk ke pertemuan puncak, pembahasan mengenai substansi sudah dilakukan di New York sejak tanggal 6 Maret. Diharapkan, proses pembahasan bisa selesai hingga 90 persen sehingga tinggal proses finalisasi saja saat dibawa ke Jakarta.


Dari pertemuan KAA nanti diharapkan akan menghasilkan tiga dokumen yaitu Bandung Message (Pesan Bandung), upaya untuk mengintegrasikan ulang kemitraan Asia Afrika dan Deklarasi Palestina.


Dia menambahkan, untuk bisa menyelenggarakan KAA ini, Kemlu dilaporkan menggelontorkan dana senilai Rp70 miliar. Namun, kata Benyamin, dari informasi yang dia ketahui, dana tersebut baru diperoleh dari Kemlu saja.


"Dana tambahan dari Kemlu untuk pertemuan KAA kurang lebih Rp70 miliar," kata dia.


Di tempat yang sama, juru bicara Kemlu RI, Arrmanatha Christiawan Nasir, mengatakan pembahasan dilakukan di markas PBB di New York, lantaran seluruh anggota KAA memiliki perwakilan tetap di sana. Kendati begitu, diplomat yang akrab disapa Tata itu mengatakan tidak semua elemen bisa disepakati di New York.


"Ada keputusan politis baik itu di tingkat Menteri dan Kepala Negara. Pembahasan di Jakarta akan dilakukan pada 19-20 April. Sementara, tanggal 22-23 April 2015 akan ada pembahasan di tingkat Menlu dan Kepala Negara untuk menyelesaikan hal-hal yang belum dirampungkan dalam pembahasan di New York," papar Tata.


Rincian kegiatan pada saat KAA, lanjut Tata yaitu, 19 April digelar pertemuan pejabat tinggi, 20 April pertemuan tingkat Menteri, 21 April pertemuan tingkat tinggi para pengusaha, 22 April KTT tingkat 1, 23 April KTT tingkat 3. Pada tanggal 23 April akan digelar makan malam di tingkat kepala negara.


Sementara, pada puncaknya 24 April 2015, akan dilakukan Napak Tilas perjalanan KAA. Dimulai dari penyelenggaraan KAA pertama hingga saat ini. (one)



![vivamore="
Baca Juga
:"]





[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya