Sumber :
- Antara/ Fanny Octavianus
VIVA.co.id
- Pesona batu akik benar-benar tengah mencapai popularitas di tahun ini. Rencananya batu akik turut dijadikan salah satu suvenir yang akan diberikan kepada tamu negara peserta Konferensi Asia Afrika (KAA).
Hal itu disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Christiawan Nasir, saat memberikan keterangan pers di kawasan Pejambon, Jakarta Pusat, pada Kamis, 12 Maret 2015. Selain batu akik, ujar diplomat yang akrab disapa Tata itu, kemungkinan para tamu negara juga akan diberikan alat musik khas Jawa Barat yakni angklung.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
RI Terima 200 Permintaan Bantuan Negara Lain
Hal itu disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Christiawan Nasir, saat memberikan keterangan pers di kawasan Pejambon, Jakarta Pusat, pada Kamis, 12 Maret 2015. Selain batu akik, ujar diplomat yang akrab disapa Tata itu, kemungkinan para tamu negara juga akan diberikan alat musik khas Jawa Barat yakni angklung.
"Ada kemungkinan angklung dan batu akik, mengingat itu jadi budaya Indonesia," ujar Tata.
Dalam pertemuan peringatan ke-60 KAA yang digelar di Bandung pada 24 April 2015, Pemerintah Indonesia selaku panitia telah menyebar undangan ke 109 negara. Sejauh ini, baru 17 negara yang memastikan diri untuk hadir.
Tata mengatakan, sebagai tuan rumah, Bandung sudah siap menyambut para tamu negara itu. Walikota Bandung, Ridwan Kamil, mengaku akan menyambut kedatangan semua peserta dengan meriah.
"Walikota menyampaikan akan ada 20 ribu pemain angklung yang memainkan alatnya secara bersamaan. Sementara, juga akan ada lebih dari 30 kegiatan," kata Tata.
Pada Rabu kemarin, Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi, dan rombongan meninjau kesiapan Bandung menjadi tuan rumah KAA. Beberapa lokasi yang ditinjau antara lain Gedung Merdeka, Hotel Savoy Homann, Gedung Pakuan dan Masjid Agung. (one)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Ada kemungkinan angklung dan batu akik, mengingat itu jadi budaya Indonesia," ujar Tata.
