Sumber :
- REUTERS/Murad Seze
VIVA.co.id
- Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan belasan WNI yang hendak menyebrang ke Suriah, ditangkap oleh otoritas Turki pada 29 Januari 2015 lalu. Mereka menjejakkan kaki ke Turki dua hari sebelumnya yakni pada 27 Januari 2015.
Demikian ungkap Iqbal yang dihubungi VIVA.co.id melalui telepon pada Jumat, 13 Maret 2015. Dia menyebut sejak masuk ke Turki, 16 WNI ini telah dipantau oleh otoritas setempat.
Baca Juga :
Kemlu Bantah Penangkapan WNI di Turki
Demikian ungkap Iqbal yang dihubungi VIVA.co.id melalui telepon pada Jumat, 13 Maret 2015. Dia menyebut sejak masuk ke Turki, 16 WNI ini telah dipantau oleh otoritas setempat.
"Mereka masuk ke Turki secara mandiri dan tidak menggunakan biro perjalanan. Otoritas Turki telah memantau gerak-gerik belasan WNI ini sejak tiba berdasarkan penilaian yang telah mereka sampaikan kepada Pemerintah Indonesia," ujar Iqbal.
Mereka telah menduga belasan WNI itu akan mengarah ke area perbatasan dan menyeberang ke Suriah.
"Ternyata dugaan itu betul dan langsung dicegat di Provinsi Gaziantep. Saat dimintai keterangan, belasan WNI ini yang mengaku memang berniat hendak ke Suriah," kata Iqbal.
Dari Gaziantep, Iqbal melanjutkan, dekat untuk menuju ke kota Allepo, Suriah. Dia mengatakan polisi yang nantinya akan menginformasikan kepada keluarga di Tanah Air soal adanya penangkapan oleh otoritas Turki.
Sementara, belasan WNI itu kini ditahan di rumah detensi di Gaziantep. Pemerintah Turki kemudian baru mengumumkan adanya penangkapan itu pada hari Rabu, 11 Maret 2015 waktu Turki.
Data yang dimiliki Kemlu, 16 WNI itu terdiri dari satu laki-laki dewasa, empat perempuan dewasa, tiga anak perempuan dan delapan anak laki-laki. Rentang usia anak-anak ini antara 1-15 tahun.
Kendati mereka mengaku akan menyeberang ke Suriah, namun hingga saat ini Pemerintah RI belum mengetahui motif belasan WNI tersebut.
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Mereka masuk ke Turki secara mandiri dan tidak menggunakan biro perjalanan. Otoritas Turki telah memantau gerak-gerik belasan WNI ini sejak tiba berdasarkan penilaian yang telah mereka sampaikan kepada Pemerintah Indonesia," ujar Iqbal.