WNI di Timur Tengah Diimbau Tak Gabung Kelompok Militan

Festival Gulat Unta Turki
Sumber :
  • REUTERS/ Murad Sezer

VIVA.co.id - Pemerintah Indonesia mengimbau kepada semua WNI yang bermukim di daerah Timur Tengah agar berhati-hati dan tidak terlibat kelompok tertentu, khususnya kaum militan. Imbauan tersebut dikeluarkan usai dirilisnya informasi mengenai penangkapan 16 WNI di Provinsi Gaziantep, Turki pada akhir Februari lalu.

Hal itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Christiawan Nasir di kawasan Pejambon, Jakarta Pusat. Menurut diplomat yang akrab disapa Tata itu, pemerintah turut meminta kepada WNI yang akan berangkat ke daerah Timur Tengah untuk fokus ke tujuan awal mereka menjejakkan kaki ke sana.

"Misalnya, kalau datang ke sana untuk belajar, ya mereka harus fokus belajar. Sementara itu, jika datang untuk bekerja, mereka fokus untuk bekerja," ujar Tata.

Imbauan itu, lanjut Tata, terus disosialisasikan oleh perwakilan RI di masing-masing negara di Timur Tengah.

Otoritas Turki memastikan ke-16 WNI tersebut berniat untuk menyeberang ke Suriah. Namun, hingga saat ini, Kemlu masih belum berani memastikan motif mereka hendak menjejakkan kaki ke Suriah.

Situasi Makin Memburuk, TKI di Suriah Kembali Dipulangkan

Walaupun, jalur yang ditempuh oleh belasan WNI itu merupakan rute yang kerap diambil warga asing untuk menyeberang dan bergabung dengan kelompok militan.

Ke-16 WNI itu terdiri atas satu laki-laki dewasa, empat perempuan dewasa, tiga anak perempuan, dan delapan anak laki-laki. Rentang usia anak-anak ini antara 1-15 tahun.

Saat ditangkap otoritas Turki, 11 di antaranya tidak membawa paspor. Namun, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal, memastikan saat mereka terbang dari Indonesia ke Turki, belasan WNI itu mengantongi paspor.

"Justru kami bisa memperoleh nama dan nomor paspor dari otoritas Turki dari paspor tersebut. Tetapi, penyebab mengapa saat ditahan, paspor yang mereka bawa tidak ada, masih kami selidiki. Bisa jadi hilang atau sengaja dihilangkan," papar Iqbal ketika dihubungi VIVA.co.id melalui telepon semalam.

Belasan WNI ini berbeda dengan rombongan ke-16 WNI yang berangkat ke Turki bersama dengan biro perjalanan wisata, Smailing Tour. Hingga saat ini, ke-16 WNI yang ditangkap otoritas Turki dalam keadaan baik. Mereka kini ditahan di rumah detensi. (art)

![vivamore="
Tinggal Enam hari, Keluarga Sandera Abu Sayyaf Khawatir
Baca Juga :"]
TKI di Korea Diminta Hentikan Adu Jotos





[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya