Enam WNI Selamat dari Badai Siklon Pam Vanuatu

Badai siklon Pam Vanuatu
Sumber :
  • REUTERS/UNICEF Pacific/Handout via Reuters
VIVA.co.id
Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan, Vanuatu Tersentuh
- Sebanyak enam dari sembilan WNI yang diketahui bermukim di Vanuatu berhasil selamat dan tidak terkena dampak badai siklon pam yang menerjang sejak Jumat malam kemarin. KBRI Canberra berhasil menghubungi dua di antara enam orang tersebut.

Bantuan Kemanusiaan Indonesia untuk Vanuatu Tiba Hari Ini

Demikian ungkap Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu, Nadjib Riphat Kesoema, melalui pesan pendek ke
Indonesia Kirim Bantuan dan Relawan ke Vanuatu
VIVA.co.id pada Sabtu malam, 14 Maret 2015. Nadjib mengatakan, kontak baru bisa dijalin ketika malam menjelang.

"Dua orang warga Indonesia mengatakan mereka dalam keadaan baik. Keduanya juga berhasil memastikan 4 empat orang WNI lainnya dalam keadaan baik," ujar Nadjib.


Sementara itu, satu WNI lainnya diketahui bermukim di Pulau Santo Spirito. Pulau tersebut tidak terkena dampak badai siklon Pam.


"Kami masih terus mengupayakan kontak dengan dua warga Indonesia lainnya," ujar mantan Dubes RI untuk Kerajaan Belgia itu.


Kontak komunikasi, diakui Nadjib, sulit dijangkau lantaran jalur telepon dan listrik masih terputus. Sembilan orang yang bermukim di Vanuatu diketahui memiliki beragam pekerjaan, mulai dari tenaga medis dari badan PBB maupun ahli atau pengajar komputer.


Kantor Penanganan Bencana Nasional Vanuatu menyebut korban tewas akibat badai tersebut mencapai delapan orang. Sementara, korban luka berjumlah 20 orang.


Kerusakan yang diakibatkan siklon Pam sangat luar biasa. Dari foto satelit yang ada menunjukkan badai menghantam semua wilayah Vanuatu.


Badai tersebut tergolong jenis badai tipe lima dan memiliki kecepatan angin hingga 340 kilometer per jam. Dari tingkat kerusakan yang diakibatkan, maka badai ini bisa disetarakan dengan topan Haiyan yang menghantam Filipina di tahun 2013 lalu.


Mohon Bantuan


Sebelumnya, Presiden Vanuatu, Baldwin Lonsdale, telah mengajukan permohonan bantuan internasional ketika tengah berbicara di forum bencana PBB di Sendai, Jepang.


"Saya berbicara di hadapan Anda hari ini dengan hati yang berat. Saya berdiri atas nama pemerintah dan rakyat Vanuatu untuk memohon bantuan terkait bencana ini," ujar Lonsdale seperti dikutip
BBC
.


Permintaan itu direspon oleh beberapa negara, antara lain Australia, Selandia Baru, Inggris dan organisasi Uni Eropa.


Australia mengatakan siap mengirimkan tim respons krisis ke Vanuatu jika dibutuhkan. Selandia Baru menjanjikan dana bantuan senilai NZD1 juta atau setara Rp9,7 miliar, Inggris siap menggelontorkan dana senilai 2 juta Poundsterling atau Rp39 miliar dan UE menyiapkan dana 1 juta Euro atau Rp13 miliar.


Tuvalu, negara kepulauan yang terdiri dari sembilan pulau kecil langsung mengumumkan darurat usai badai siklon Pam mengakibatkan banjir di wilayah itu. (ase)


![vivamore="
Baca Juga
:"]






[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya