Sumber :
- Reuters/Djordje Kojadinovic
VIVA.co.id
- Satu helikopter militer Serbia jatuh saat berusaha mengevakuasi bayi berusia lima hari, untuk mendapatkan perawatan darurat, Sabtu 14 Maret 2015. Tujuh orang tewas akibat insiden itu.
Dikutip dari laman
The Star , Senin, 16 Maret 2015, PM Serbia, Aleksandar Vucic, mengatakan tujuh orang yang tewas adalah empat kru helikopter, dua pekerja medis dan bayi yang akan dievakuasi.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Dikutip dari laman
Baca Juga :
13 Korban Heli TNI AD Diberangkatkan ke Jakarta
Kepala Staf Angkatan Darat Serbia, Ljubisa Dikovic, mengatakan insiden itu yang terburuk, setelah kejadian serupa terjadi pada 1996 silam. Helikopter Mi-17 mengangkut bayi yang menderita gangguan pernafasan akut.
Kementerian pertahanan dalam pernyataan resmi menyebut, sebelumnya bayi itu akan dibawa ke rumah sakit di Belgrade menggunakan ambulans, yang kemudian terjebak lumpur sekitar 200 kilometer dari Belgrade.
Akhirnya militer mengerahkan helikopter untuk membantu evakuasi. Pusat pengendali lalu lintas penerbangan hilang kontak, saat helikopter berusaha untuk mendarat dan hilang dari radar beberapa menit kemudian.
Helikopter sebelumnya diketahui berusaha mendarat dua kali, akibat tebalnya kabut yang mengganggu pemandangan. Beberapa penerbangan komersial juga telah dialihkan, akibat tebalnya kabut.
Kepala unit helikopter militer Predrag Bandic mengatakan, pilot yang mengendalikan helikopter termasuk yang paling berpengalaman di militer, dengan lebih dari 4.000 jam terbang.
"Kondisi cuaca memang menyulitkan. Tapi, tidak ada yang tak dapat ditangani kru berpengalaman, dengan helikopter seperti ini. Kru (di helikopter) adalah yang terbaik untuk tugas ini," kata Bandic. (one)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kepala Staf Angkatan Darat Serbia, Ljubisa Dikovic, mengatakan insiden itu yang terburuk, setelah kejadian serupa terjadi pada 1996 silam. Helikopter Mi-17 mengangkut bayi yang menderita gangguan pernafasan akut.
