19-3-2003: Dimulainya Invasi AS di Irak

Saddam Hussein
Sumber :
  • ndu.edu
VIVA.co.id
Warga AS Pendukung ISIS Dihukum Penjara 22 Tahun
- Presiden Amerika Serikat (AS) pada 19 Maret 2003, George W Bush, berbicara di televisi mengumumkan dimulainya Operasi Pembebasan Irak, untuk menggulingkan Saddam Hussein.

Mantan PM Inggris Akui Salah dan Sesali Invasi Irak

Dikutip dari laman History, Bush menggunakan tuduhan kepemilikan senjata pemusnah massal (WMD), sebagai dalih untuk melakukan invasi yang berlanjut dengan lahirnya ISIS.
Pemain Ini Cocok Gabung Man City, Kata Aguero


Presiden AS saat ini, Barack Obama, akhirnya mengakui kesalahan AS dengan menyebut bahwa ISIS merupakan konsekuensi dari invasi yang dilakukan negaranya ke Irak.


"ISIS adalah konsekuensi langsung setelah invasi kita (AS), contoh konsekuensi yang tidak diinginkan," kata Obama yang dikutip laman The Independent, Rabu, 18 Maret 2015.


Dua belas tahun lalu, AS bersama dengan pasukan koalisi dari Inggris, memulai perang di Irak. Bush mengumumkan dimulainya operasi, seiring dengan meledaknya beberapa rudal AS di Baghdad.


"Pada jam ini, pasukan AS dan koalisi ada dalam tahap awal operasi militer untuk melucuti Irak. Untuk membebaskan rakyatnya dan mempertahankan dunia dari bahaya mengerikan," kata Bush.


Serangan dimulai sekitar 90 menit, setelah berakhirnya batas waktu yang diberikan pada Saddam Hussein untuk meninggalkan Irak. Serangan dimulai dengan rudal Tomahawk dari pesawat dan kapal perang AS di Teluk Persia.


Merespon serangan AS, radio Irak di Baghdad mengumumkan bahwa iblis, musuh Allah dan kemanusiaan, telah melakukan agresi kebodohan terhadap tanah air rakyat Irak.


Hanya butuh tiga minggu bagi pasukan AS untuk merebut kota-kota besar Irak. Bush mengumumkan berakhirnya operasi perang besar pada 1 Mei 2003. Namun Saddam baru tertangkap pada Oktober 2005.


Pada 6 November 2006, Saddam dinyatakan bersalah atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan dan dijatuhi hukuman mati. Dia dieksekusi pada tiang gantung pada 30 Desember 2006.


Tidak ada senjata pemusnah massal yang berhasil di temukan di Irak, dan invasi AS itu masuk dalam deretan daftar kebohongan AS. (umi)

![vivamore="
Baca Juga
:"]



[/vivamore]


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya