Kunjungi Jepang, Jokowi Ingin Perkuat Kerja Sama Pertahanan

Jokowi dan JK di Halim
Sumber :
  • Fajar GM/VIVA

VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo tiba di Jepang pada Minggu malam, 22 Maret 2015, di Bandara Haneda pukul 21.45 waktu setempat. Salah satu yang menjadi fokus kunjungan mantan Gubernur DKI Jakarta ini ingin memperkuat kerja sama di bidang pertahanan.

Harian Jepang, Asahi Shimbun, edisi hari ini melansir, Jokowi menyebut kerja sama di bidang pertahanan difokuskan untuk mendukung industri maritim dan kerja sama pasukan penjaga perbatasan.

Kasus Cuitan SARA, Kemlu Ingatkan Dubes Yusron Fokus Kerja

Dalam sebuah wawancara eksklusif yang dilakukan pada Sabtu kemarin di Istana Bogor, Jokowi menjelaskan, Negeri Sakura memiliki pengalaman yang baik mengenai pasukan penjaga perbatasan.

"Dua pertiga dari wilayah Indonesia adalah perairan dan kami memiliki 17 ribu pulau, sehingga kami membutuhkan pasukan penjaga perbatasan laut yang bagus untuk melindungi wilayah laut tersebut. Kami menyadari, Jepang memiliki pengalaman yang baik di bidang itu," ujar Jokowi.

Dia pun menolak penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di bidang pertahanan menyangkut pembelian alutsista seperti rudal dan tank.

Sementara itu, kantor berita Reuters pada Kamis kemarin melansir, MoU yang akan diteken mengenai kerja sama di bidang pelatihan militer dan teknologi. Menurut keterangan pejabat yang berwenang, kedua negara hingga saat ini, hanya memiliki sebuah kesepakatan dalam hal pertukaran siswa angkatan militer.

MoU itu tidak bersifat mengikat, tetapi dilihat sebagai langkah awal untuk mempererat kerja sama di bidang pertahanan. Seorang pejabat di Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan kunjungan Jokowi akan mengirimkan pesan besar, karena ini merupakan kunjungan kenegaraan pertama ke negara di luar kawasan Asia Tenggara.

Ini Kontribusi Nyata Indonesia untuk Palestina

Bagi Negeri Sakura, hubungan yang lebih dekat dengan Indonesia, akan memberikan kesempatan yang lebih besar bagi perusahaan di bidang pertahanan mereka untuk bisa berkompetisi dengan pembuat peralatan militer dari Korea Selatan.

Selain itu, Jokowi juga ingin menarik investasi besar dalam pembangunan tenaga listrik. Dia mengatakan dalam lima tahun, Indonesia membutuhkan 35 ribu megawatt listrik.

"Kami membutuhkan investor asal Jepang untuk membangun proyek ini karena Negeri Sakura memiliki pengalaman yang baik mengenai tenaga pembangkit listrik," ujarnya.

Salah satu proyek yang ditargetkan selesai dalam waktu dekat yakni di Batang, Jawa Tengah. Cara yang digunakan Jokowi untuk menarik investor yaitu dengan memberi presentasi di hadapan para pengusaha.

"Saya akan menunjukkan di mana lokasi yang membutuhkannya, sebagai contoh di Kuala Tangjung, kami membutuhkan 2.000 megawatt dan di Tanjung Api-Api, kami memerlukan 1.500 megawatt. Saya akan tunjukkan hal ini kepada investor dari Jepang," tambahnya.

Namun, Jokowi melanjutkan, Indonesia membutuhkan 35 ribu megawatt listrik untuk membangun industri dan membangun pangkalan manufaktur.

Jokowi juga berencana untuk blusukan ke pabrik mobil Toyota. Di sana, dia akan meminta kepada para petinggi perusahaan tersebut untuk menjadikan Indonesia sebagai pangkalan manufaktur otomotif untuk pasar ekspor Jepang ke luar negeri. Mantan Walikota Solo itu yakin, tahun ini nominal investasi dari Negeri Sakura akan meningkat.

Temui Kaisar

Laman resmi Sekretariat Kabinet hari ini melansir, Senin esok, Jokowi resmi memulai kunjungan kenegaraan dengan bertemu Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko Soda di Tokyo.

Selain itu, Jokowi dan rombongan dijadwalkan akan bertemu dengan Perdana Menteri Shinzo Abe di kantor PM. Kemudian, dilanjutkan penandatanganan MoU di antara kedua pemerintahan.

Jokowi akan berada di Jepang hingga Rabu esok. Setelah itu, dia akan melanjutkan perjalanan ke Tiongkok. (asp)

Jepang Janjikan Indonesia Program Promosi Khusus

![vivamore="Baca Juga :"]




[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya