25-3-1946: Soviet Mundur dari Iran

Pasukan Uni Soviet.
Sumber :
VIVA.co.id
03-08-1988: Soviet Bebaskan Pilot Amatir Cessna
- Seiring meningkatnya ketegangan setelah berakhirnya Perang Dunia II, Uni Soviet mengumumkan bahwa pasukannya di Iran akan ditarik dalam enam pekan, pada 25 Maret 1946.

8-4-1944: Soviet Rebut Kembali Crimea dari Nazi

Krisis Iran bermula selama Perang Dunia II, ketika Iran menandatangani perjanjian mengatur bahwa pasukan Inggris dan Soviet, dapat masuk ke negara kaya minyak itu dari kemungkinan serangan Jerman.
Sengketa Wilayah, Armenia Berharap Konflik Berakhir


Dikutip dari laman History, pasukan Amerika Serikat (AS) juga dengan cepat masuk ke Iran. Perjanjian 1942 menyatakan, semua pasukan asing akan ditarik dalam enam bulan sejak berakhirnya PD II.


Namun pada 1944, Inggris dan AS mulai memeras pemerintah Iran untuk memberikan konsesi minyak. Setahun kemudian PD II berakhir, perilaku AS terhadap Soviet sebagai sekutu dalam perang pun berubah.


Pemerintah baru AS di bawah presiden Harry S Truman, yang berkuasa setelah meninggalnya Franklin D Roosevelt, April 1945, memutuskan untuk melakukan ekspansi dan mendepak Soviet.


Oleh karena itu AS mulai menerapkan kebijakan keras terhadap Soviet. Iran menjadi ujian pertama untuk kebijakan baru AS itu. Soviet yang merasa terancam, memutuskan untuk melakukan tindakan.


Inggris dan AS berkonspirasi untuk menghilangkan pengaruh Rusia di Iran, membuat Soviet memutuskan untuk membantu kelompok pemberontak Iran di wilayah utara negara itu.




Awal 1946, AS membuat tuduhan di PBB tentang situasi di Iran, bahwa Soviet berusaha mengintervensi negara berdaulat. Saat batas waktu penarikan pasukan asing berakhir, 2 Maret 1946, krisis pun berkembang.


Soviet menghindari konfrontasi diplomatik dengan mengumumkan pada 25 Maret 1946, bahwa mereka akan menarik pasukan dalam waktu enam minggu, yang diklaim Truman karena Soviet takut pada AS.


Namun dibalik ancaman AS, Truman membuat taktik licik dengan membuat Iran memberikan janji pada Soviet, untuk memberikan konsesi minyaknya jika mau menghentikan dukungan pada pemberontak.


Setelah Soviet menarik pasukannya, April 1946, pemerintah Iran yang didukung oleh AS membatalkan perjanjian dengan Soviet, lalu menghancurkan kelompok pemberontak di utara Iran.


Hal itu memancing kemarahan Soviet, namun memutuskan tidak mengirimkan pasukannya kembali ke Iran, untuk menghindari konflik terbuka dengan AS dan Inggris. Namun krisis Iran telah memicu Perang Dingin antara AS dan Soviet.

![vivamore="
Baca Juga
:"]



[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya