Sadis, Anak Mutilasi Orang Tua Lalu Dagingnya Dimasak

Ilustrasi pembegalan.
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
Naik Uber Saat Mabuk Ditagih Ongkos Rp23 Juta
- Seorang pianis asal Hong Kong, Henry Chau Hoi-lueng, divonis pengadilan penjara seumur hidup, karena telah membunuh kedua orangtuanya sendiri secara sadis. Henry tidak saja memutilasi kedua orang tuanya tetapi juga memasak potongan tubuh mereka di dalam
microwave
Heboh Bule Nyanyikan Lagu Gombloh dengan Merdu
.
Merasa Gatal, Ternyata Ada 26 Kecoa di Telinga

Laman Dailymail
, Kamis, 26 Maret 2015 melansir, pria berusia 31 tahun itu kemudian memasukkan potongan tubuh kedua orangtuanya ke dalam kotak makan siang. Diduga, motif Henry membunuh ayah ibunya karena kesal terhadap penolakan mereka untuk membiayai gaya hidup yang mewah.


Di pengadilan, Henry yang hadir dengan mengenakan kaos berwarna abu-abu duduk di dalam kotak terdakwa. Wajahnya tampak tenang ketika vonis dibacakan hakim. Selain menjatuhkan hukuman seumur hidup, hakim Michael Stuart Moore juga menjatuhkan hukuman tambahan sembilan tahun dan empat bulan penjara untuk dua tuduhan berbeda. Salah satunya mencegah aturan hukum pemakaman kedua orangtuanya.


Walau sempat membantah, Henry akhirnya mengakui hal itu. Moore menyebut Henry sebagai sosok yang narsis dan kerap dipenuhi dengan fantasi menjadi orang sukses. Dia turut menyebut Henry sebagai orang yang sangat berbahaya.


"Publik bertanya-tanya mengapa Anda melakukan hal ini. Faktanya tidak ada jawaban jelas apa yang membuat Anda begitu berbahaya," ujar Moore.


Henry juga disebut kerap menyalahkan orang lain atas kesalahan yang dia buat sendiri. "Orangtua Anda menjadi korban dari kesalahan yang Anda buat," kata Moore.


Kakak tertua Henry, Chau Hoi-ying, sebenarnya sudah ingin melapor ke polisi sejak kedua orangtuanya tidak berada di rumah. Namun, Henry mengatakan orangtua mereka tengah berkunjung ke daratan Tiongkok.


Tetapi, kepada seorang rekannya melalui pesan pendek, Henry mengakui telah membunuh kedua orangtua. Polisi kemudian berkunjung ke apartemen rekan Henry, Tse. Hasilnya, mereka menemukan kepala Ayah dan Ibu Henry tersimpan di dalam dua lemari pendingin besar.


Beberapa potongan organ juga ditemukan di dalam kotak makan siang. Sementara, tiga kotak lainnya berisi potongan daging yang telah ditaburi garam. Beberapa bagian tubuh yang hilang diduga telah dimasak dan dimakan.


Ahli patologi mencoba menyusun kembali potongan tubuh dan menemukan fakta kedua korban ditusuk di bagian dada atau leher sebelum akhirnya dimutilasi.


Kepada pengadilan, Henry mengaku sudah ingin bunuh diri sejak enam bulan lalu, sebelum dia membunuh kedua orangtuanya. Jaksa penuntut meyakini Henry marah kepada Ayahnya karena menolak mengecilkan suara televisi ketika dia sedang belajar. Sementara, sang Ibu kerap memaksa Henry untuk belajar piano.


Teman baik Henry, Tse, juga dijatuhi hukuman satu tahun penjara karena menghalangi proses pemakaman, tetapi kemudian dia dilepas karena waktu penahanan yang telah habis. Tse beralasan membantu Henry karena dia khawatir ibunya akan ikut dibunuh.



![vivamore="
Baca Juga
:"]




[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya