Sumber :
- REUTERS/Nabeel Quaiti
VIVA.co.id
- Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi, mengatakan, dari 23 Warga Negara Indonesia (WNI) yang sebelumnya dilaporkan ditangkap di Yaman, sebanyak 8 orang di antaranya telah dibebaskan. Sebanyak 5 orang di antaranya berhasil ditemukan oleh staf KBRI saat sedang ditahan di penjara Shumayla, Yaman.
Dua orang lainnya telah dibebaskan beberapa hari sebelumnya. Sementara itu, satu orang lagi dibebaskan hari ini. Hal itu dipaparkan mantan Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda pada Senin, 30 Maret 2015 di kawasan Pejambon, Jakarta Pusat.
Baca Juga :
13-12-1982: 2.900 Warga Yaman Tewas Akibat Gempa
Dua orang lainnya telah dibebaskan beberapa hari sebelumnya. Sementara itu, satu orang lagi dibebaskan hari ini. Hal itu dipaparkan mantan Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda pada Senin, 30 Maret 2015 di kawasan Pejambon, Jakarta Pusat.
"Hingga saat ini, staf dari KBRI Sana'a bagian politik masih mencari 15 WNI lainnya," kata Retno.
Dia menjelaskan, puluhan WNI itu ditangkap di Yaman karena memiliki masalah keimigrasian. Sebelumnya, muncul rumor bahwa WNI itu ditangkap oleh kelompok pemberontak Houthi yang kini tengah berkuasa di Yaman. Tapi, rumor itu ditepis oleh Retno.
Bantahan serupa juga disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Christiawan Nasir, di tempat yang sama. Tata, begitu diplomat ini biasa disapa, menjelaskan, KBRI di Sana'a tidak menerima informasi mengenai adanya keterlibatan WNI dengan kelompok pemberontak tersebut.
"Informasi yang diperoleh Kemlu, awal mula mereka ditangkap karena masalah imigrasi," ujar Tata.
Yang menangkap pun, dia melanjutkan, bukan kelompok tertentu seperti yang diisukan, melainkan pihak keamanan di Sana'a.
Sementara itu, terkait dengan 15 WNI yang masih ditahan, Kemlu akan terus mengupayakan pembebasan mereka. Tata, menjelaskan, sebanyak 23 WNI itu tidak ditahan dalam satu tempat.
"Maka, para diplomat di KBRI Sana'a mencari ke setiap penjara. Kami masih belum mengetahui secara detail alasan WNI itu masih ditahan," papar Tata.
Dia menambahkan, untuk bisa memperoleh informasi mengenai penangkapan WNI itu tidak mudah. Sebab, situasi di Yaman kini kian mencekam. Untuk memperoleh akses ke wilayah itu tidak mudah.
Usai dibebaskan, delapan WNI itu akan bergabung dengan puluhan warga Indonesia lainnya yang segera dievakuasi ke Tanah Air. Kemlu merencanakan untuk mengevakuasi ratusan WNI agar tidak terkena dampak konflik di Yaman.
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Hingga saat ini, staf dari KBRI Sana'a bagian politik masih mencari 15 WNI lainnya," kata Retno.