Indonesia Ingin Kerjasama KAA Tidak Berakhir di Atas Kertas

Spandung 60 Tahun Peringatan Konferensi Asia Afrika di Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna
VIVA.co.id
RI Terima 200 Permintaan Bantuan Negara Lain
- Wakil Menteri Luar Negeri RI, A.M Fachir, mengatakan momen peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) yang digelar pada 19-24 April mendatang bisa menjadi momentum untuk membahas status kerjasama yang masih tertahan. Mantan Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi itu mengatakan, kesepakatan kerjasama yang telah diteken selama ini terlihat seolah-olah hanya berakhir di atas kertas nota kesepahaman (MoU).

Sambangi RI, Sekjen OKI Bahas Upaya Pemberantasan Terorisme

Hal itu disampaikan Fachir di sebuah restoran di kawasan Jakarta Pusat dalam pertemuan media terbatas, termasuk dengan
Megawati: Perang Tak Selesaikan Masalah Timur Tengah
VIVA.co.id pada Senin, 30 Maret 2015. Dia mendorong agar semua MoU yang telah diteken dilihat kembali.

"Kemudian perwakilan-perwakilan kita di luar negeri mengejar dan menindak lanjuti sejauh mana kelanjutan dari MoU tersebut," ujar Fachir.


Dalam KAA nanti, juga dibahas apakah kemitraan strategis selama satu dekade sudah terlihat jelas dampaknya atau tidak. Indonesia, Fachir menjelaskan, juga harus memanfaatkan peluang yang ada.


"Contohnya, ketika berhubungan dengan Dubes Slowakia, semula dia hanya ingin memperkenalkan diri. Namun, kemudian saya mencecar Beliau mengenai kerjasama yang diteken tahun 2013 lalu di Bali," ujar Fachir.


Kedua negara ketika itu sepakat untuk rencana investasi senilai US$850 juta. Isu itu kemudian dibahas ketika Dubes Slowakia melakukan kunjungan kehormatan.


Dia kemudian mengidentifikasi perkembangan kerjasama itu sudah ada di tahap mana, apa saja hambatan dan prosedurnya seperti apa.


"Hal inilah yang didorong melalui penyelesaian MoU yang belum terselesaikan," kata dia.


Menurut informasi Staf Kantor Kepresidenan, Yanuar Nugroho, saat ini sudah ada 24 kepala negara yang menyatakan kesediaannya untuk menghadiri peringatan 60 tahun KAA. Sementara, undangan disebar ke 109 negara dan 17 negara pemantau.


Tema dari penyelenggaraan KAA tahun ini yaitu "memperkuat kerjasama selatan-selatan untuk mendorong kesejahteraan dan kemakmuran dunia".


"Ini membangun optimisme bahwa Asia dan Afrika menjadi pusat dunia. Pusat tersebut bukan lagi Eropa," imbuh Yanuar.

![vivamore="
Baca Juga
:"]






[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya