Kemlu: Semua 23 WNI di Yaman Telah Dibebaskan

Milisi bersenjata Yaman periksa mobil di Kota Aden
Sumber :
  • REUTERS/Anees Mansour

VIVA.co.id - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia (BHI) dari Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, mengungkapkan sisa 15 warga Indonesia di Yaman, yang sebelumnya ditahan otoritas setempat, berhasil dibebaskan oleh staf KBRI Sana'a.

13-12-1982: 2.900 Warga Yaman Tewas Akibat Gempa

Sebelumnya, delapan orang telah dibebaskan. Maka, semua 23 WNI yang semula dilaporkan ditangkap otoritas Yaman telah bebas.

Demikian ungkap Iqbal kepada media massa di Jakarta Pusat, Selasa 31 Maret 2015. Ke-15 WNI itu kini sudah berada di KBRI Sana'a dan dalam keadaan aman.

Ke-15 WNI ini nantinya akan ikut bersama rombongan 98 warga Indonesia lainnya yang akan dipulangkan ke Tanah Air. Sementara, jumlah WNI yang akan dipulangkan dalam waktu dekat kian membengkak. Kini, jumlahnya mencapai 230 orang.

Rencananya, ratusan WNI itu akan dipindahkan dari Sana'a menuju ke Al-Hudaida. Dari sana, baru akan ditentukan apakah jalan yang ditempuh melalui Arab Saudi atau Oman.

Namun, hingga saat ini, belum ditentukan jalur yang akan diambil. Iqbal menjelaskan alasan memindahkan ke kota Al-Hudaida karena tidak ada wilayah yang 100 persen dinyatakan aman di Yaman.

"Kondisi yang paling stabil untuk saat ini adalah di Al-Hudaida," imbuh Iqbal.

Skenario awal yang akan dilakukan yakni dengan penjemputan dengan pesawat TNI Angkatan Udara

"Namun, karena ada masalah landasan pacu yang tidak memungkinkan, maka kami siapkan lagi skenario evakuasi secepatnya," kata Iqbal.

Sebelumnya, juru bicara Kemlu RI, Arrmanatha Christiawan Nasir, mengatakan situasi di Yaman kian genting dan mencekam. Kendati begitu, otoritas yang menjalankan pemerintahannya masih berjalan, walaupun Presidennya telah melarikan diri.

Informasi penangkapan 23 WNI itu diperoleh KBRI Sana'a dari otoritas setempat. Tata, demikian diplomat itu biasa disapa, mengatakan staf KBRI Sana'a mengunjungi setiap rumah detensi di Yaman untuk memeriksa keberadaan WNI.

Ke-23 WNI itu diketahui merupakan pelajar. Mereka ditangkap pada pekan lalu dengan alasan melanggar aturan keimigrasian. Tata menepis jika puluhan WNI itu ditangkap karena diduga ikut bergabung dengan kelompok tertentu.

"Informasi yang diperoleh Kemlu, awal mula mereka ditangkap karena tersangkut masalah imigrasi," imbuh Tata.

![vivamore="
AS-Arab Saudi Sepakat Dukung Zona Aman di Suriah dan Yaman
Baca Juga :"]
17 Tentara Yaman Disandera dan Dieksekusi Militan Bersenjata






[/vivamore]

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya