Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id
- Setidaknya, 4.000 orang diduga tewas dalam gempa bumi besar di selatan Iran, pada 10 April 1972. Pusat gempa tercatat di kota Ghir, di mana hampir 1.000 orang dilaporkan tewas.
Dilansir dari BBC , besarnya gempa tergambar dari bagaimana gempa susulan dapat terasa hingga kota kuno Shiraz, yang berjarak 160 kilometer dari pusat gempa.
Dilansir dari BBC , besarnya gempa tergambar dari bagaimana gempa susulan dapat terasa hingga kota kuno Shiraz, yang berjarak 160 kilometer dari pusat gempa.
Ghir merupakan kota pertanian yang sibuk, dengan populasi sekitar 7.000 jiwa, disebut mengalami kerusakan parah. Begitu juga dengan 60 desa-desa lain di sekitarnya.
Jenderal Mohammad Fazelli yang memimpin operasi pencarian dan penyelamatan, mengatakan banyak korban terkubur di bawah puing-puing. "Hanya Tuhan yang tahu," kata Fazelli, menjawab jumlah korban terkubur puing.
Gubernur Jenderal Manucher Pirouz, mengatakan skala bencana akibat gempa begitu buruknya, sehingga butuh berhari-hari untuk mendata jumlah korban tewas.
Pirouz yang meninjau lokasi dengan helikopter, segera setelah gempa pertama terjadi, mengatakan hampir tidak ada bangunan yang masih berdiri. Dia menyebut, bagaimana warga yang selamat, berjuang mencari keluarganya di reruntuhan.
"Ada yang menangisi anak-anaknya, yang lain untuk ayahnya dan ibunya," kata Pirouz. Gempa terjadi saat pagi, ketika orang-orang di desa sedang bersiap menuju ladang.
Sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan anak-anak, yang masih berada di rumah saat gempa terjadi. Gempa susulan terjadi beberapa kali sepanjang hari, menyebabkan kepanikan di antara korban selamat.
Universitas Tehran mengungkapkan, kekuatan gempa mencapai 7,1 skala Richter, dan tercatat sebagai salah satu gempa terkuat dalam sejarah Iran. Terjadi hanya empat tahun, setelah gempa terburuk di Iran, yang menyebabkan 20 ribu jiwa tewas di Khorassan. (asp)![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Ghir merupakan kota pertanian yang sibuk, dengan populasi sekitar 7.000 jiwa, disebut mengalami kerusakan parah. Begitu juga dengan 60 desa-desa lain di sekitarnya.