Rakyat Brasil Turun ke Jalan, Desak Presiden Dilma Dipecat

Ratusan ribu rakyat Brasil kembali turun ke jalan, 12 April 2015.
Sumber :
  • REUTERS/Paulo Whitaker
VIVA.co.id
Senat Brasil Setujui Lanjutkan Dakwaan Dilma Roussef
- Ratusan ribu rakyat Brasil kembali turun ke jalan-jalan pada lebih dari 100 kota di Brasil, Minggu, 12 April 2015, dalam gelombang protes terbesar kedua sepanjang 2015, menuntut mundurnya Presiden Dilma Rousseff.

Banjir Besar di Brazil, 160 Ribu Orang Mengungsi

Dikutip dari
Dubes Toto Serahkan Surat Kepercayaan ke Presiden Brasil
Reuters , Senin, 13 April, jumlah pemrotes jauh lebih sedikit dari aksi protes pada 15 Maret lalu, yang diikuti oleh lebih satu juta pemrotes. Meski begitu terjadi pada lebih banyak kota.


Menurut jajak pendapat yang dilakukan Datafolha, hampir dua pertiga rakyat Brasil mendukung pemecatan Dilma, walau hanya sepertiga yang mendukung aksi protes.


"Langkah terbaik adalah dia (presiden) mengundurkan diri, supaya negara tidak perlu menderita terlalu besar dengan adanya pemecatan," kata sandra di Giacomo, seorang pemrotes di Sao Paulo.


Hasil jajak pendapat memperlihatkan terus menurunnya popularitas Dilma, yang pada Oktober 2014 masih bisa mempertahankan jabatannya, melalui persaingan ketat yang menyebabkan pilpres dua putaran.


Seruan pemecatan meningkat, seiring menurunnya kepercayaan publik dengan melemahnya perekonomian, serta meluasnya skandal korupsi di perusahaan minyak Petrobas, yang melibatkan para pejabat pemerintah.


Penyelidikan hingga saat ini tidak menyasar Rousseff, yang bersikeras tidak tahu apa pun tentang penyuapan senilai miliaran dollar, sekali pun dia menjabat sebagai CEO saat terjadinya skandal, pada 2003-2010.


"Dilma berada di atas lapisan es tipis. Masa depannya tergantung pada kasus ini," kata Cristia Lima, aktivitis organisasi Brasil Menentang Korupsi (BAC). Dia mengatakan, pemecatan dapat berdampak luas.


Jika Rousseff terpaksa turun dari jabatannya, calon penggantinya adalah Wakil Presiden Michel Temer dari Partai PMDB, yang pemimpinnya tersangkut dalam skandal Petrobas. (ren)


![vivamore="
Baca Juga
:"]



[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya