Kerjasama Bilateral Norwegia dan Indonesia Capai $450 Juta

Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg
Sumber :
  • VIVA.co.id/Tasya Paramitha
VIVA.co.id
Mengenal Hutan Tropis di Arctic, Norwegia
- Perdana Menteri Norwegia, Erna Solberg, melakukan kunjungan perdananya ke Indonesia pada hari Selasa, 14 April 2015. 

Inikah Stadion Paling Indah di Dunia?
Kunjungan tiga hari ini diawali dengan menghadiri pertemuan bisnis bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.

Kraken, Sang Penguasa Lautan Dalam
Dalam pertemuan bertajuk "Norwegian Energy and Maritime Oppurtunities in Indonesia" yang digelar Kedutaan Besar Norwegia tersebut, turut hadir 10 perwakilan perusahaan asal Norwegia. Solberg pun memperkenalkan dua menteri Indonesia dengan ke-10 wakil perusahaan Norwegia dengan harapan akan terjalinnya kerjasama yang lebih erat antar kedua negara di berbagai bidang mulai dari energi, kelautan dan perikanan.

Ditemui seusai acara, Solberg mengatakan bahwa dalam hal investasi, yang terpenting ialah transparansi dan regulasi jangka panjang.

"Saya pikir semuanya selalu tentang transparansi dan aturan serta regulasi jangka panjang yang tidak sering berubah. Tapi, dalam investasi yang terpenting adalah transparansi," ujarnya di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa, 12 April 2015.

Ia juga mengatakan bahwa negaranya memiliki teknologi di berbagai sektor mulai dari kelautan, perikanan dan energi serta perusahaan lain yang bisa berkontribusi. Namun, ia menekankan bahwa perusahaan-perusahaan Norwegia membutuhkan keamanan untuk berinvestasi di Indonesia.

Sebagai informasi, kerjasama bilateral antara Norwegia dan Indonesia mencapai US$450 juta di tahun 2014 atau naik sebesar 22 persen dari sebelumnya. 

Selama ini badan investasi Norwegia adalah investor dengan portofolio terbesar di Indonesia, yaitu sebesar US$3,2 miliar (US$1,1 miliar berada di bursa saham dan sebesar US$2,1 miliar dalam pendapatan tetap.

Solberg mengungkapkan pihaknya yakin dengan akan selesainya Perjanjian Kerjasama Ekonomi antara Indonesia dengan negara EFTA akan meningkatkan perdagangan bilateral dan akan mendorong lebih banyak perusahaan Norwegia yang berinvestasi di Indonesia. Ia pun berharap negosiasi mengenai investasi tersebut akan kembali dilakukan di tahun ini.

"Saya pikir negara seperti Indonesia yang mengalami pertumbuhan populasi yang sangat besar akan membutuhkan lapangan pekerjaan baru. Mereka membutuhkan dana dalam sistem pengembangan untuk memastikan generasi mudanya memiliki harapan. Negara berkembang juga membutuhkan lebih banyak investasi internasional untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru," jelasnya.

Menurut data dari Kedutaan Besar Norwegia, saat ini lebih dari 40 perusahaan asal Norwegia ada di Indonesia dan berkembang dengan sangat pesat. Perusahaan-perusahaan tersebut bergerak dalam sektor minyak dan gas, energi terbarukan, industri kelautan, perikanan dan budidaya perairan. (one)
![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya