Sumber :
VIVA.co.id
- Pada 60 tahun lalu, para pemimpin dan delegasi dari 29 negara di Asia dan Afrika bertemu menghadiri konferensi di Bandung. Pertemuan historis ini merupakan upaya menggalang solidaritas dan kerjasama di antara negara-negara yang baru merdeka.
Konferensi Asia Afrika (KAA) dimotori oleh lima negara peserta Konferensi Kolombo. Pertemuan ini berlangsung selama tujuh hari di Gedung Merdeka, dengan salah satu tujuan utama menentang kolonialisme.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Konferensi Asia Afrika (KAA) dimotori oleh lima negara peserta Konferensi Kolombo. Pertemuan ini berlangsung selama tujuh hari di Gedung Merdeka, dengan salah satu tujuan utama menentang kolonialisme.
Baca Juga :
Politisi PKS Puji Pidato Presiden Jokowi
Dikutip dari buku "Asia Africa Speaks from Bandung," lima negara yaitu Indonesia, Sri Lanka, India, Pakistan dan Myanmar (dulu Burma), kemudian bertindak sebagai tuan rumah bagi 29 negara yang hadir, termasuk 6 negara dari Afrika.
Pertemuan yang menghasilkan sepuluh pokok pikiran, dikenal sebagai Dasasila Bandung, itu menghasilkan solidaritas untuk membantu negara-negara yang masih berada dalam penjajahan.
Negara-negara baru di Afrika, hanya dalam satu dekade setelah digelarnya KAA, memperlihatkan bagaimana semangat imperialisme berhasil digelorakan dari Bandung.
Saat ini ada 43 negara di Afrika, beberapa kali lipat lebih banyak dari sebelum digelarnya KAA, dengan hanya lima negara merdeka, yaitu Afrika Selatan, Mesir, Liberia, Etiopia dan Libya.
Selain merdekanya bangsa-bangsa, semangat yang dicapai dalam KAA juga berdampak bagi bangsa-bangsa di negara maju, dengan menguatnya gerakan untuk menghapuskan diskriminasi rasial. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dikutip dari buku "Asia Africa Speaks from Bandung," lima negara yaitu Indonesia, Sri Lanka, India, Pakistan dan Myanmar (dulu Burma), kemudian bertindak sebagai tuan rumah bagi 29 negara yang hadir, termasuk 6 negara dari Afrika.
