Indonesia dan Timor Leste Sepakat Tuntaskan Isu Perbatasan

Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P Marsudi & Menlu Hernani Coelho da Silva
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Suwandy

VIVA.co.id - Menteri Luar Negeri Timor-Leste,  Hernani Coelho da Silvas melakukan kunjungan resmi ke kantor Menlu, Retno L.P Marsudi di kawasan Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat kemarin. Dalam pertemuan tersebut, dibahas mengenai peningkatan kerja sama bilateral terutama penyelesaian sengketa perbatasan darat dan mendorong inisiasi perundingan perbatasan maritim.

Demikian isi siaran pers dari Kemlu yang diterima VIVA.co.id pada Sabtu, 18 April 2015. Ini merupakan kunjungan pertama da Silva ke Indonesia usai dilantik menjadi Menlu pada 16 Februari 2015.

"Perundingan perbatasan darat dan perbatasan maritim akan dilakukan dalam Komisi Bersama Menteri ke-6 pada bulan Agustus 2015," tulis Kemlu.

Sementara, di sektor ekonomi, kedua negara sepakat untuk mendorong realisasi target perdagangan senilai US$300 juta di tahun 2016. Hal ini sesuai dengan kesepakatan Presiden RI dan Timor-Leste pada Juni 2013.

Kedua negara juga mendorong interaksi sektor swasta kedua negara untuk meningkatkan peluang perdagangan dan investasi khususnya di bidang infrastruktur, pertanian, perikanan, petrokimia dan telekomunikasi.

Beberapa area perbatasan antara kedua negara yang masih disengketakan yakni Perbatasan Noel Besi/Citrana seluas 1.000 hektare antara Kabupaten Kupang dan Distrik Oecuse. Wilayah lain yang masih disengketakan yakni Dilumi/Memo seluas 37 hektar di perbatasan Kabupaten Belu, Segmen Bijael Sunan-Oben seluas 141 hektar di Kabupaten Timor Tengah Utara,  makam leluhur masyarakat Dahala, Tasifeto Timur, irigasi sungai Mota Malibaka.

Segmen bermasalah lain yakni yakni perkebunan kopi warga Desa Henes, dimana patok batas wilayah Timor Leste di atas tanah warga Laktutus, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, NTT, seluas 30.000 meter persegi milik warga Desa Alas, Kecamatan Kobalima. Juga adanya penempatan patok garis batas dengan mengambil alih tanah warga seluas 19 hektar di Aikakar, Desa Alas, Kecamatan Kobalima.

Dengan demikian, kini masih terdapat lima segmen yang disengketakan, karena kedua negara memiliki dokumen yang berbeda.

"Menlu Timor-Leste juga menyambut baik komitmen Pemerintah Indonesia untuk memberikan bantuan program capacity building senilai US$6 juta atau setara Rp77 miliar pada 2013-2017 yang diprioritaskan pada bidang perdagangan, pendidikan, kesehatan dan pariwisata untuk meningkatkan kualitas sumber daya alam dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Timor-Leste," kata dia.

PM Timor Leste: Kami Tak Terkejut RI Jadi Negara Besar
![vivamore="
Baca Juga
DPR Sudah Ingatkan Pemerintah soal Timor Leste Caplok Daerah
:"]
Senator: Timor Leste Caplok Wilayah karena RI Tak Tegas
[/vivamore]
Wiji Thukul

Kabar Sesat Soal Wiji Thukul Buat Duka Keluarga Kian Dalam

Di jejaring sosial Widji Thukul disebut perakit bom di Timor Leste.

img_title
VIVA.co.id
18 Maret 2016