Kemlu: 32 Kepala Negara Dipastikan Hadir di KAA

Peringatan Konfrensi Asia Afrika (KAA)
Sumber :
  • ANTARA/Novrian Arbi
VIVA.co.id
RI Terima 200 Permintaan Bantuan Negara Lain
- Kementerian Luar Negeri kembali mengonfirmasi jumlah kepala negara yang dipastikan akan menghadiri peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 yang akan digelar di Jakarta dan Bandung. Sebanyak 84 negara dari berbagai tingkatan pemerintahan telah mengonfirmasi kehadirannya. Beberapa pejabat negara itu, mulai tiba di Indonesia hari ini.

Sambangi RI, Sekjen OKI Bahas Upaya Pemberantasan Terorisme

"Jumlah kepala negara yang memastikan diri hadir per Jumat adalah 32 orang. Sementara itu, jumlah negara yang ikut ada 84, terdiri atas berbagai tingkatan pemerintahan," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, Minggu, 19 April 2015.
Megawati: Perang Tak Selesaikan Masalah Timur Tengah


Kemenlu, kata Arrmanatha, menyayangkan absennya Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma, pada peringatan KAA ini. Namun, pemerintah Indonesia dapat memahami alasan ketidakhadiran Zuma, karena mengurus isu dalam negeri terkait tindak xenophobia terhadap warga asing.


"Kami bisa memahami bahwa absennya beliau karena negaranya membutuhkan kehadiran dia akibat masalah tindak kerusuhan di dalam negaranya terhadap warga asing," ujarnya.


Sebagaimana diketahui, hari ini, merupakan hari pertama dimulainya rangkaian kegiatan 60 tahun peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Jakarta. Dari informasi yang diperoleh
VIVA.co.id
, pada hari ini kegiatan akan dimulai dengan menggelar pertemuan tingkat tinggi pejabat setingkat Direktur Jenderal
(Senior Official Meeting)
yang akan digelar di Jakarta Convention Centre (JCC).


Acara dibuka oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P Marsudi dan membahas mengenai kerja sama negara-negara di kawasan selatan. Sementara itu, selama pertemuan digelar, media tidak diizinkan untuk meliput.


Dalam pertemuan itu, pejabat tinggi dari 109 negara akan membahas mengenai tiga dokumen yang akan dikeluarkan usai pagelaran KAA yakni Pesan Bandung (Bandung Message), upaya untuk mengintegrasikan ulang kemitraan Asia Afrika, dan Deklarasi terhadap perjuangan rakyat Palestina.


Diplomat Fungsi Ekonomi Wakil Tetap RI untuk PBB, New York, Purnomo Chandra mengatakan, ketiga dokumen telah dirampungkan 90 persen ketika dibawa ke Jakarta. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya