Kerusuhan di Afrika Selatan Dipicu Isu Ekonomi

Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA.co.id
RI Terima 200 Permintaan Bantuan Negara Lain
- Menteri Luar Negeri Afrika Selatan, Maite Nkoana Mashabane, mengatakan tindak kerusuhan yang terjadi di negaranya dipicu tekanan ekonomi sehingga membuat rakyat mereka saling berkelahi. Akibat tindak kerusuhan itu sebanyak enam orang dan lebih dari imigran mengungsi di kamp-kamp darurat.

Sambangi RI, Sekjen OKI Bahas Upaya Pemberantasan Terorisme

Kerusuhan dimulai dari kota di Durban, kota pelabuhan di wilayah timur Afrika Selatan. Ditemui di sela-sela Konferensi Asia Afrika (KAA) di gedung Jakarta Convention Centre (JCC) hari ini, Mashabane menyayangkan kerusuhan yang terjadi di negaranya.
Megawati: Perang Tak Selesaikan Masalah Timur Tengah


"Isu ini dipicu latar belakang ekonomi. Tetapi, seharusnya tekanan ekonomi tak membuat rakyat kami saling berkelahi. Tak seharusnya jatuh korban jiwa dalam kejadian ini," ujar Mashabane.

Sementara, akibat kejadian tindak xenophobia itu, Afsel mulai merasakan tindak pembalasan. Harian Inggris,
The Guardian
, Minggu kemarin melansir, sebuah perusahaan energi dan kimia terkenal, Sasol, memulangkan kembali 340 pegawainya yang berasal dari Afsel. Sebelumnya, mereka dipekerjakan di Mozambiq.


Pemilik perusahaan khwatir akan keselamatan pegawai mereka yang lain. Sementara, di Zambia, sebuah stasiun radio swasta mulai berhenti memutar musik Afsel sebagai bentuk protes.


Mashabane mengaku telah berbicara dengan pemerintah dan meminta para diplomat dan Duta Besar Afsel untuk mengabarkan situasi di sana. Dia menyebut situasinya kini telah terkendali.


"Namun, Presiden Jacob Zuma tetap berada di dalam negeri untuk mendampingi rakyat dan memberikan rasa aman serta mencari pemecahan masalah dalam jangka panjang," kata dia.


Oleh sebab itu pula, Zuma memutuskan untuk tak berkunjung ke Indonesia untuk menghadiri peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA).


"Presiden Zuma telah menerima undangan dari Presiden untuk berkunjung ke Indonesia. Beliau ingin memenuhi undangan ini," kata dia.


Sayangnya, kondisi yang terjadi di dalam negeri, membuatnya mendelegasikan kunjungan kali ini ke Wakil Presiden.


Dalam kesempatan itu, Mashabane turut menyinggung peran Indonesia di KTT Uni Afrika. Dalam pertemuan itu, Indonesia bertindak sebagai pengamat.


Mashabane pun menggunakan kesempatan ini untuk mengundang Indonesia untuk hadir.


"Hubungan bilateral antara Indonesia dan Afsel sangat kuat. Oleh karena itu, Presiden Zuma sepakat untuk bertemu dengan Presiden Indonesia demi bisa memperkuat kerjasama ekonomi, perdagangan dan sosial budaya kedua negara," imbuhnya.


Mashabane pun berharap Presiden Zuma bisa berkunjung di lain kesempatan ke Indonesia.


"Dia sudah pasti akan datang mengunjungi Indonesia, karena saya mengatakan makanan di sini sangat enak," kata dia sambil tertawa. (ren)




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya