PM Jepang Kutip Seruan Bung Karno Saat Pidato di KAA

PM Jepang Shinzo Abe berbicara dalam KAA di Jakarta, 22 April 2015.
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id
Pembentukan Dewan Bisnis Indonesia-Afrika Masih Berlangsung
- Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dalam pidatonya di peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA), Rabu, 22 April 2015, menyebut semangat KAA di Bandung pada 1955 masih hidup hingga saat ini.

Indonesia Terus Jajaki Penguatan Kerja Sama dengan Afrika

"
Politisi PKS Puji Pidato Presiden Jokowi
Live and let live ! Ini yang Presiden Sukarno dulu katakan dan ikrar yang mewakili semangat Bandung. Ini masih berlaku bagi kita sekarang, 60 tahun kemudian," kata Abe, dalam pidato yang naskahnya didapat
VIVA.co.id
.


Dia menyebutkan bagaimana negara-negara di Asia dan Afrika memungkinkan Jepang, untuk kembali masuk dalam komunitas internasional setelah Perang Dunia II.


Di kala itu, Jepang menjadi negara yang meninggalkan kenangan buruk bagi bangsa-bangsa di Asia, namun pada akhirnya juga turut merasakan kehancuran pada akhir PD II.


Oleh karena menjadi sesuatu yang luar biasa, ketika negara-negara yang tidak diperhitungkan sebelumnya, dapat menyelenggarakan pertemuan dunia dan berhasil mencapai persatuan.


"Sejarah membuat tak terelakkan bagi negara-negara yang berkumpul di sini (Indonesia) 60 tahun lalu, untuk memperlihatkan persatuan mereka yang kuat," ucapnya.


Dulu dan saat ini situasinya tetap sama, dengan banyaknya perbedaan di antara berbagai negara. Namun Abe mengingatkan, bagaimana seruan Sukarno tentang perbedaan 60 tahun silam.


"Apa salahnya perbedaan, ketika ada kesatuan dalam keinginan? Kita menghadapi berbagai macam risiko yang sama. Fakta itu harus mengikat kita dengan mudah pada kesatuan dalam keragaman ini," kata Abe.


Dia mengutip pernyataan Sukarno lainnya, yang menyerukan agar Asia dan Afrika bersatu untuk memecahkan beragam kesulitan. "Seperti yang kita hadapi sekarang ini."


"Mari semua merayakan keragaman kita, dan biarlah kita bersama membangun perdamaian dan kesejahteraan. Jika bukan untuk kita, maka untuk anak-anak dan cucu-cucu kita," kata Abe. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya