Sejumlah Pemimpin Negara KAA Berhalangan ke Bandung

Presiden Joko Widodo Presiden China PM Jepang Raja Yordania
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside

VIVA.co.id - Sejumlah pemimpin negara-negara peserta Pertemuan Tingkat Tinggi Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia-Afrika berhalangan untuk ikut napak tilas di Bandung Jumat esok, yang menjadi puncak acara. Mereka memilih kembali pulang ke negara masing-masing atau menghadiri agenda lain setelah berkonferensi di Jakarta.

Sambangi RI, Sekjen OKI Bahas Upaya Pemberantasan Terorisme

Direktur Jenderal Asia, Pasifik dan Afrika dari Kementerian Luar Negeri RI, Yuri O. Thamrin, mengungkapkan pemimpin dari sembilan negara terpaksa absen dari perhelatan puncak KAA di Bandung. Mereka antara lain pemimpin Jepang, Yordania, Singapura, Seychelles, dan Palestina.

Presiden Iran, Hassan Rouhani, masih belum dipastikan apakah ikut ke Bandung atau tidak. Menurut Yuri, sejumlah pemimpin itu terpaksa tidak bisa ikut ke Bandung karena ada acara yang mendesak. 

"Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, kembali ke negaranya karena parlemen mereka sudah bersidang. Kendati tidak semua kepala negara hadir, makna penyelenggaraan peringatan 60 tahun KAA esok tetap memiliki makna yang penting," ujar Yuri.

Menurut mantan Duta Besar RI untuk Inggris itu, hingga Kamis sore para pemimpin maupun utusan khusus dari 22 negara peserta KAA sudah memastikan akan ke Bandung. Mereka antara lain Raja Swazilan, Presiden Madagaskar, Presiden Sierra Leone, Timor Leste, Korea Utara, Nepal, Rwanda, Kamboja dan Filipina.

Megawati: Perang Tak Selesaikan Masalah Timur Tengah

Semua tamu penting itu akan diantar ke Bandung dengan pesawat terbang. Ini termasuk Presiden Joko Widodo.

"Namun, ada juga kepala pemerintahan yang menggunakan pesawat pribadi dan tidak disediakan oleh Indonesia. Mereka antara lain Myanmar, Malaysia, Tiongkok dan Angola," papar Yuri.

Yuri menambahkan, Perdana Menteri Malaysia, Najib Tun Razak, akan langsung bertolak ke Bandung dari Kuala Lumpur Jumat esok. Berdasarkan susunan acara resmi, peringatan puncak 60 tahun KAA dimulai dari melakukan napak tilas dengan berjalan dari Hotel Savoy menuju ke Gedung Merdeka.

"Kemudian, para kepala negara akan melakukan sesi foto di Gedung Merdeka dan menggelar peringatan 60 tahun KAA di dalam gedung," kata mantan Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris itu.

Rencananya akan ada pemberian kata sambutan dari masing-masing kawasan Asia dan Afrika. Namun, Yuri mengatakan perwakilan dari kawasan itu belum ditunjuk.

Yuri melanjutkan ada dokumen yang diungkap ke publik dengan melibatkan masyarakat. Khusus untuk dokumen Pesan Bandung, juga terdapat butir bahwa Bandung mendeklarasikan diri sebagai human rights city.

"Bandung secara simbolis menjadi cermin upaya negara Asia Afrika di tahun 1950an mencapai kemerdekaan. Bahkan, diusulkan tanggal 24 April sebagai hari Asia Afrika," tutur dia. Yuri berharap acara esok bisa berjalan dengan lancar. (ren)

Menlu RI, Retno LP Marsudi.

RI Terima 200 Permintaan Bantuan Negara Lain

Jumlahnya terus bertambah hingga saat ini.

img_title
VIVA.co.id
9 November 2015