KAA Ditutup, Pemimpin Asia-Afrika Sepakati Tiga Dokumen

Para pemimpin KTT Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside
VIVA.co.id
RI Terima 200 Permintaan Bantuan Negara Lain
- Pertemuan tingkat kepala negara Konferensi Asia Afrika (KAA) pada sore ini resmi ditutup oleh Presiden Joko Widodo di Plenarry Hall, Jakarta Convention Centre (JCC). Dihadiri oleh 89 perwakilan negara dari kedua kawasan, para pemimpin sepakat terhadap tiga dokumen yang telah dibahas sejak di tingkat pejabat tinggi senior (Senior Official Meeting) pada hari Minggu, 19 April 2015.

Sambangi RI, Sekjen OKI Bahas Upaya Pemberantasan Terorisme

Ketiga dokumen itu terdiri dari Pesan Bandung, kemitraan baru strategis Asia Afrika (NAASP), dan deklarasi terhadap perjuangan rakyat Palestina. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan proses penyusunan ketiga dokumen dilakukan secara terbuka dan inklusif serta mencerminkan kepemilikan semua pihak.
Megawati: Perang Tak Selesaikan Masalah Timur Tengah


"Dengan persetujuan dari Yang Mulia, deklarasi ini akan disahkan menjadi hasil Konferensi Asia Afrika (KAA)," ujar Jokowi di ruang sidang pleno.


Dia menyebut agar bisa tercapai kesepakatan, ada rasa antusiasme dan persaudaraan dari kawasan Asia Afrika. Terhitung sejak Rabu kemarin delegasi dari puluhan negara sudah bekerja keras menyusun langkah nyata untuk memperkuat dan memajukan dunia. Puluhan negara, ujar Jokowi, bisa bekerja sama dan saling menguntungkan agar dapat mengakomodir kepentingan masing-masing.


"Kita juga harus merealisasikan kemerdekaan Palestina dan memastikan dana infrastruktur tersedia," kata Jokowi.


Sebelumnya, ketika membuka KTT Asia Afrika, Jokowi menyebut dunia masih berhutang kepada Palestina, sebab dia menjadi satu-satunya negara peserta KAA yang hingga saat ini belum bisa meraih kemerdekaan penuh. Hingga saat ini wilayah Palestina masih dijajah oleh Israel.


Jokowi menegaskan deklarasi yang disampaikan dalam pertemuan satu pekan ini merupakan bukti kebangkitan kawasan Asia Afrika.


"Oleh karena itu, suara yang disampaikan tidak bisa diabaikan. Dalam konferensi ini, kita gelorakan kembali inti kerjasama selatan-selatan yaitu kesejahteraan, solidaritas dan stabilitas kawasan Asia dan Afrika," papar Jokowi.


Dalam pertemuan KAA disepakati pula akan dibentuk Pusat Asia Afrika di Indonesia dan kerja sama maritim menjadi salah satu pilar kemitraan baru Asia Afrika.


"Kita sepakat investasi dan perdagangan sebagai mesin pendorong ekonomi yang berkontribusi terhadap pertumbuhan dan lapangan kerja," tutur Jokowi.


Sementara, dengan adanya kerjasama bidang maritim, Jokowi menjelaskan, bisa menjadi jembatan bagi kedua kawasan.


Dalam pertemuan pekan ini, Indonesia dan negara anggota KAA pun, imbuh Jokowi turut mengecam terorisme dan tindak ekstrimisme.


Acara peringatan 60 tahun KAA akan mencapai puncaknya pada Jumat esok di mana para pemimpin akan melakukan napak tilas dari Hotel Savoy menuju ke Gedung Merdeka. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya