Nepal Luluh Lantak, Rumah Titisan Dewi Kumari Berdiri Kokoh

Dewi Kumari
Sumber :
  • REUTERS/ Navesh Chitrakar
VIVA.co.id
Di Nepal, Pangeran Harry Disambut Lima Perawan
- Gempa yang melanda Nepal telah menghancurkan bangunan dan memakan ribuan korban tewas. Ibu kota Nepal, Kathmandu, mengalami kerusakan terparah. Namun di balik kabar duka ini, ada sepenggal cerita misteri.

Ini Status Tiga Pendaki Indonesia yang Hilang di Nepal

Dilansir 
Antisipasi Krisis, Kemlu Latih Diplomat Muda
saat bangunan-bangunan di Kathmandu luluh lantah akibat gempa 7,8 skala richter, sebuah bangunan masih berdiri. Rumah ini sedikit berbeda dengan yang lain karena didekorasi dengan ukiran-ukiran dewa.


Ternyata bangunan unik ini merupakan tempat tinggal Matina Shakya, seorang bocah perempuan yang dianggap sebagai titisan Dewi Kumari. Percaya atau tidak, keberadaan Matina Shakya diyakini telah membuat 'Rumah Kumari' ini  tetap kokoh berdiri.


Ya, Matina Shakya dianggap sebagai gadis sakral di Nepal. Pada Agustus 2010 lalu, saat masih berusia tiga tahun, Matina ditahbiskan sebagai titisan Dewi Kumari. Dan bagi rakyat Nepal, Dewi Kumari merupakan dewi pelindung dari si jahat dan lambang keberuntungan serta kemakmuran.


"Kami percaya bahwa kekuatannya yang mungkin telah melindungi tempat ini," kata Mahendra Shakya, salah satu keluarga dekat yang selalu menjaga dan menjadi pelindung bagi sang titisan Dewi Kumari ini.


Masih menurut Shakya, saat gempa yang memakan korban jiwa lebih dari 6000 orang ini menghantam Nepal dan beberapa negara tetangga, Matina sang titisan dewi tengah menuju ke lantai atas bangunan setelah baru selesai makan.


"Kami baru menurunkan dia setelah situasi stabil. Dan untuk keamanan, kami tinggal di lantai dasar meskipun bangunan tidak terpengaruh dengan gempa yang terjadi," lanjut Shakya.


http://im.ft-static.com/content/images/d5e3e128-efe3-11e4-ab73-00144feab7de.img
http://im.ft-static.com/content/images/d5e3e128-efe3-11e4-ab73-00144feab7de.img


Matina yang dianggap sebagai representasi Dewi Kumari biasanya menghabiskan waktu dalam kuil, jauh dari hiruk pikuk publik. Titisan Dewi Kumari ini hanya muncul ke hadapan publik sebanyak 13 kali.


Termasuk saat perayaan festival Changu Narayan di Kathmandu pada 10 Januari lalu, di mana ia muncul dengan digendong seorang pengikutnya karena menurut kepercayaan kakinya tak boleh menyentuh tanah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya