Tokoh Al-Qaeda Dibunuh Pengawal demi Hadiah dari AS

Abdul Basit Usman
Sumber :
  • YouTube
VIVA.co.id
Momen Sri Mulyani Hadiri Open House Jokowi dan Megawati: Semoga Baik Semua Ya
- Militan paling dicari di Filipina, Abdul Basit Usman, yang laporan kematiannya disebut akan mendorong upaya perdamaian, tewas dibunuh pengawal pribadinya. Sang pengawal berharap mendapat hadiah dari Amerika Serikat (AS).

Minibus Tertabrak Kereta Api di Brebes, Penumpang Tewas Terseret Hingga 10 Meter

Dilansir dari
Idul Fitri 1445 H, Prabowo Halal Bihalal bersama Gibran dan Kerabat di Kertanegara
Reuters , Senin, 4 Mei 2015, militer Filipina mengatakan Usman yang memiliki hubungan kuat dengan Al-Qaeda, berada di balik serangkaian serangan bom di Filipina selatan, menjadi buronan sejak 2002.


"Ada perselisihan di dalam kelompok ini," kata Jenderal Gregorio Pio Catapang di Manila, Senin. Laporan mengungkap adanya baku tembak, antara Usman dan lima rekannya, dengan anggota kelompok lain.


Catapang menyebut adanya informasi, bahwa pengikut Usman menyerahkan pemimpinnya itu, karena menginginkan uang hadiah dari Departemen Luar Negeri AS sebesar $1 juta atau sekitar Rp13 miliar.


Keterangan Catapang berbeda dengan kelompok pemberontak Muslim terbesar Filipina, Front Pembebasan Islam Moro (MILF), yang mengklaim Usman tewas dibunuh oleh para pejuang mereka.


Ketua negosiator MILF, Mohagher Iqbal, mengatakan pada Reuters bahwa Usman dicegat pasukan MILF pada Minggu, 3 Mei. Dia melawan saat akan ditangkap dan dibawa ke markas MILF.


Pada Maret 2014, Filipina menandatangani perjanjian damai dengan MILF, yang mengakhiri 45 tahun konflik dan telah menewaskan 120.000 orang, serta 2 juta pengungsi.


Namun MILF mengatakan tidak akan meletakkan senjata, hingga perjanjian damai akhir tercapai. Mereka menunggu Manila membentuk pemerintahan otonom Muslim di selatan.


Catapang dan Iqbal mengatakan, kematian Usman dapat menjadi pendorong upaya perdamaian.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya