Polisi Nepal Temukan 100 Jasad Pendaki di Everest

Relawan di Nepal
Sumber :
  • REUTERS/Athit Perawongmetha
VIVA.co.id
Di Nepal, Pangeran Harry Disambut Lima Perawan
- Polisi Nepal dan relawan lokal pada akhir pekan lalu menemukan sekitar 100 jasad para pendaki yang tengah berupaya mendaki Gunung Everest ketika gempa berkekuatan 7,8 skala richter mengguncang Nepal. Menurut pejabat berwenang pada, Senin kemarin, para pendaki itu tertimbun longsor salju ketika gempa terjadi.

Ini Status Tiga Pendaki Indonesia yang Hilang di Nepal

Kantor berita
Antisipasi Krisis, Kemlu Latih Diplomat Muda
Reuters , Selasa, 5 Mei 2015 melansir, hingga saat ini warga setempat masih terus menggali timbunan salju dan es untuk mencari petunjuk puluhan orang yang masih menghilang. Ratusan jasad para pencari itu ditemukan di Desa Langtang, sekitar 60 kilometer dari utara Kathmandu. Itu merupakan jalur pendakian populer bagi para pendaki asing.

Seluruh area desa, termasuk di dalamnya 55 rumah tamu untuk para pendaki, ikut tersapu longsor salju.


"Relawan lokal dan personel polisi kini tengah menggali salju yang kedalamannya mencapai enam kaki dengan menggunakan sekop untuk mencari lebih banyak jasad," kata asisten kepala distrik di area Langtang, Gautam Rimal.


Dia menyebut saat ini terdapat tujuh jasad pendaki asing. Namun, baru dua orang yang berhasil diidentifikasi. Hingga saat ini, belum diketahui dengan jelas berapa orang yang berada di Langtang saat longsor menyapu Everest.


Tetapi, menurut pejabat berwenang, terdapat lebih dari 120 orang yang mungkin bisa terkubur hidup-hidup di bawah salju.


"Kami tidak akan bisa menjangkau area tersebut sebelumnya, karena hujan dan cuaca yang berawan," kata petugas distrik senior, Uddhav Bhattarai, melalui telepon pada Minggu lalu.


Dikhawatirkan di dalamnya juga terdapat tiga pendaki Indonesia yang hingga kini belum ditemukan. Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia dari Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan, tim evakuasi dan pencari warga RI telah mendatangi Vihara Phunstok Choeling di Swoyambu. Mereka ingin menggali informasi terkait keberadaan WNI dari sekitar 120 pengungsi di sana.


"Dari informasi yang didapatkan, sebagian besar dari pengungsi Langtang mengkhawatirkan tidak ada pendaki yang selamat ketika mereka berada di Everest Guest House, bahkan termasuk pemiliknya," ujar Iqbal.


Hal ini diperkuat dengan melihat kondisi Everest Guest House yang terpendam di dalam longsor salju. Selain itu, tim pencari dan evakuasi WNI hari ini juga akan kembali ke Teaching University Hospital.


"Hal itu karena adanya informasi mengenai kedatangan jenazah dari Langtang semalam atau hari ini," imbuh Iqbal.


Sementara, posko RI di Kathmandu Guest House, kembali kedatangan WNI. Saat ini, total terdapat 29 WNI yang mengungsi di sana.


Sebanyak 6 orang di antaranya setuju untuk dievakuasi pulang ke Tanah Air dengan menggunakan pesawat TNI Angkatan Udara. Mereka dijadwalkan baru bisa kembali ke Tanah Air mulai esok.


WNI yang menetap di Nepal, tengah mengurus dokumen Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP), karena paspor mereka hilang bersama rumah mereka yang hancur.


Akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu, 25 April lalu, telah menewaskan 7.366 orang dan melukai hampir 14.500 orang.


Tolak Relawan Asing


Di saat bersamaan, Pemerintah Nepal malah meminta agar tim pencarian asing segera menyelesaikan operasi pencarian dan penyelematan mereka. Sebab, kemungkinan orang yang selamat dalam bencana itu semakin kecil.


"Mereka bisa pergi. Jika mereka para ahli yang bisa membersihkan puing-puing, maka mereka bisa tetap tinggal di sini," ujar seorang pejabat di Kementerian Dalam Negeri, Rameshwor Dangal.  (one)

                                                                              

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya