Disuruh Bunuh Semua Orang di Gaza, Tentara Israel Stres

Penyerangan Israel ke Gaza, Juli 2014.
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
RI Bersiap Gelar KTT Luar Biasa OKI di Jakarta
- Puluhan tentara Israel mengaku mereka diperintahkan untuk membunuh setiap orang yang mereka lihat dalam agresi terakhir Israel di Jalur Gaza pada Juli 2014.

Israel Tembak Mati Remaja Palestina

Dilansir dari Press TV, Selasa, 5 Mei 2015, kesaksian dari sedikitnya 60 tentara Israel telah dikumpulkan, lalu dirilis dalam laporan 237 halaman berjudul: "Ini cara kami bertempur di Gaza."
DPR Desak Pemerintah Dirikan Kantor Diplomatik di Palestina


Laporan itu dibuat oleh LSM Israel, Breaking the Silence. "Instruksinya adalah segera tembak. Siapa pun yang kalian lihat, tak peduli bersenjata atau tidak," ucap seorang tentara Israel dalam laporan.


"Instruksinya sangat jelas. Semua yang kalian lihat, tembak untuk dimatikan," kata prajurit Israel itu. Hal serupa disampaikan tentara Israel lainnya, yang terlibat dalam penyerbuan Gaza.


Mereka diperintahkan untuk menganggap semua yang terlihat adalah teroris. Bahkan para prajurit Israel itu mengaku, tank-tank juga diperintahkan memilih sasaran secara acak untuk menghancurkan bangunan-bangunan.


"Prinsip itu panduan untuk mengurangi risiko bagi pasukan kami, bahkan jika itu akan melukai warga sipil tak bersalah, sekaligus upaya untuk mengintimidasi orang-orang Palestina," ucap seorang prajurit.


Sebuah laporan yang dibuat Israel, Maret lalu, mengungkap ada lebih dari 350 prajurit Israel yang menjalani perawatan, untuk gejala-gejala yang terkait dengan stres akibat trauma.


Sedikitnya 10 tentara Israel juga dilaporkan bunuh diri pada 2014. Israel memulai serangan udara ke wilayah Palestina, awal Juli 2014, kemudian memperluas kampanye militernya dengan invasi darat.


Penyerangan terjadi hingga akhir Agustus 2014, menewaskan sekitar 2.200 orang Palestina, termasuk 577 anak-anak. Selama 50 hari penggempuran, lebih dari 11.100 orang Palestina terluka.


Korban terluka terdiri dari 3.380 anak-anak, 2.088 wanita dan 410 orang lanjut usia. Sekalipun tidak kehilangan nyawa, tidak sedikit anak-anak yang kehilangan anggota tubuhnya.


PBB menyebut lebih dari 1.500 anak-anak Palestina menjadi yatim-piatu, setelah serangan Israel itu. September 2014 lalu, diperkirakan butuh lebih dari $7,5 miliar untuk membangun kembali Jalur Gaza.


Pembangunan kembali membutuhkan waktu setidaknya lima tahun, itu pun jika Israel menghentikan blokade Gaza sepenuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya