6-5-1942: Pasukan AS di Filipina Menyerah Tanpa Syarat

Pasukan AS menyerah tanpa syarat di Filipina, 1942.
Sumber :
VIVA.co.id
Nyamannya Naik Gunung Terbersih di Indonesia
- Jepang mencatatkan kemenangan besar di Bataan, memaksa pemimpin pasukan Amerika Serikat, Letjen Jonathan Wainwright melarikan diri ke Pulau Corregidor, Filipina, bersama dengan sisa pasukannya.

Tekuk Korea Selatan, Rafael Struick: Ayo Kita ke Paris dan Ciptakan Sejarah Lagi!

Dilansir dari laman History, Jepang, kemudian terus membombardir Correigidor, yang menjadi basis pertahanan terakhir kubu Sekutu di Filipina, dengan artileri dan serangan udara.

Walau berhasil menenggelamkan banyak kapal Jepang, yang berusaha mencapai pantai Correigidor, pasukan AS dan Filipina tidak mampu bertahan lebih lama dan menyerah.

Wainwright yang baru dipromosikan sebagai Letjen, serta pemimpin pasukan AS di Filipina, menawarkan untuk menyerahkan Correigidor pada Jenderal Homma dari Jepang.

Namun, Homma menuntut, agar semua pasukan AS di Filipina menyerah sepenuhnya, serta tanpa syarat. Pada 6 Mei 1942, Wainwright menyatakan menyerah, kemudian 11.500 pasukan Sekutu di penjara di Manila.

Wainwright tetap menjadi tawanan perang hingga 1945. Namun, dia diberi kesempatan untuk menyelamatkan sedikit harga dirinya, dengan hadir di USS Missouri untuk upacara penyerahan Jepang pada 2 September 1945.

Dia juga memperoleh Medali Kehormatan Kongres dari Presiden AS Harry Truman. Wainwright meninggal pada 1953, tepat delapan tahun sejak upacara menyerahnya Jepang. (asp)

Telapak Kaki Nabi Muhammad

Geger Seorang Ulama Pesohor Kritik Nabi Muhammad

Iran tengah dihebohkan setelah seorang ulama, yang sangat pesohor oleh pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei, mengeluarkan kritik terhadap Nabi Muhammad, dengan komentar

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024