ISIS Klaim Dalang Penembakan di Pameran Kartun Nabi Muhammad

Insiden Penembakan Terjadi di Kontes Kartun Nabi Muhamad
Sumber :
  • REUTERS / Mike Stone
VIVA.co.id
Al-Azhar Kecam Penayangan Kartun Nabi di TV Belanda
- Kelompok militan Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS) mengaku bertanggung jawab menjadi otak di balik penyerangan di luar pameran kartun Nabi Muhammad pada hari Minggu kemarin di Texas. ISIS juga memperingatkan akan ada lebih banyak serangan di masa depan.

Terbitkan Kartun Nabi Muhammad, Kantor Media Jerman Dibakar

Stasiun berita
3 Fakta Menarik Serial The Perfect Strangers, Maxime Bouttier dan Beby Tsabina Gemas Banget!
CNN , Selasa, 5 Mei 2015 melansir klaim tersebut disampaikan dalam sebuah saluran radio resmi kemarin. ISIS mengatakan dua pasukan Al-Khilafa melepaskan tembakan di luar acara di Garland, pinggiran kota Dallas. Al Khilafa merupakan cara ISIS untuk menyebut pasukan mereka.

Kendati begitu, CNN
tidak dapat memastikan kebenaran klaim ISIS. Selain itu, mereka juga tidak menyebut adanya bukti keterlibatan pelaku penembakan, Elton Simpson dan Nadir Soofi dengan ISIS.


Penyiar radio ISIS itu juga menyebut Simpson dan Soofi sebagai saudara kelompok teror tersebut. Pengumuman di radio itu berakhir dengan sebuah peringatan:


"Kami mengatakan kepada para pembela di seluruh area di Amerika Serikat, serangan di masa depan akan lebih keras dan buruk. Pasukan ISIS akan mencelakai Anda dengan restu dari Tuhan. Masa depan tinggal di depan mata," ujar penyiar itu.


Hingga saat ini, tidak ada indikasi kelompok ISIS telah mengontak Simpson atau Soofi yang bermukim di Phoenix. Mantan agen Biro Penyidik Federal (FBI), Tim Clemente mengatakan kedua pelaku mungkin telah merencanakan aksi tersebut tanpa ada arahan dari ISIS.


"Mungkin mereka tidak melakukan kontak formal (dengan ISIS). Mereka mungkin melakukan komunikasi melalui surat elektronik atau membaca komunikasi dari ISIS. Tapi, saya tidak berpikir mereka diarahkan oleh ISIS," ujar Clemente.


Clemente berpikir yang terjadi malah sebaliknya. Kedua pelaku justru ingin bergabung dengan ISIS.


"Sehingga mereka melakukan perbuatan itu, mengirimkan cuitan usai kejadian, karena jika mereka tahu ada sebuah kemungkinan (menjadi anggota ISIS), maka mereka tidak akan melakukan ini, maka mereka tidak akan diakui apa yang telah mereka lakukan," imbuh Clemente.


Juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest menjelaskan apa yang terjadi pada hari Minggu kemarin merupakan sebuah upaya percobaan terorisme yang berhasil diungkap. Kendati begitu polisi tengah mencari tahu jika ada kaitan antara pelaku dengan organisasi teroris internasional.


Namun, tidak ada petunjuk salah satu pelaku merupakan simpatisan ISIS.


Sebelum serangan itu, Simpson mengunggah sebuah cuitan dengan tagar #serangantexas: "
semoga Allah menerima kami para mujahid
".


Di dalam cuitan itu juga tertulis bahwa dia dan rekannya telah mengangkat janji setia ke Amirul Mu'mineen atau yang bermakna pemimpin kesetiaan. Menurut analis teroris, Paul Cruickshank, kemungkinan besar kedua pelaku merujuk kepada pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.


Bahkan, sebelumnya Simpson telah meminta kepada para pengikutnya di Twitter untuk mengikuti para pendukung ISIS.


Usai penembakan, para pendukung ISIS menuliskan cuitan: "
Allah Maha Besar!!! Dua saudara kita baru saja melepaskan tembakan
". Kedua akun Twitter itu kini sudah tak lagi aktif.


Menurut seorang pejabat berwenang AS yang tak ingin disebut namanya mengatakan penembakan itu lebih dari sekadar terinspirasi oleh ISIS. Namun, penilaian itu tidak bermakna ISIS telah memberikan instruksi spesifik mengenai aksi penembakan kemarin.


Seorang polisi mengatakan kepada
CNN
penembakan kemarin sesuai dengan pola perekrutan ISIS dan penghinaan yang mereka lakukan yaitu mendorong para pendukungnya melalui kampanye media sosial yang modern untuk bergabung dan berperang di Suriah. Atau jika mereka tidak bisa melakukan itu, mereka bisa melakukannya di AS.


Dalam penembakan yang terjadi pada Minggu kemarin, kedua pelaku juga melepaskan. Namun, lukanya tidak membahayakan nyawanya.



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya