Sumber :
VIVA.co.id
- Otoritas Shanghai, China, melakukan penyelidikan terhadap seorang guru, setelah tersebar luasnya foto-foto di media sosial, memperlihatkan seorang siswa menjadi pembawa payung bagi gurunya.
Dilansir dari laman
Shanghaiist , Rabu, 6 Mei 2015, foto-foto itu pertama kali diunggah oleh pengguna Weibo pada 30 April lalu, memperlihatkan seorang wanita berkacamata hitam dan seorang anak.
Dilansir dari laman
Baca Juga :
Terpopuler: Beda Sikap Ria Ricis-Teuku Ryan Perlakukan Orang Tua, Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia
Anak itu terus memegangi payung, mengikuti kemana pun gurunya berjalan, saat wisata sekolah ke Peace Park. Kecaman segera bermunculan, menuding guru itu telah memperbudak muridnya.
Departemen Pendidikan Baoshan membenarkan, wanita itu adalah guru di Sekolah Dasar Gucun. Guru itu disebut mengklaim, bahwa siswanya menawarkan diri secara sukarela untuk membawakan payung.
Guru wanita itu membantah memaksa muridnya. Departemen Pendidikan mengatakan telah mengeluarkan peringatan bagi para guru, untuk mendisiplinkan diri mereka, serta memperhatikan para murid.
Pihak sekolah dalam pernyataan, juga mengaku telah berbicara pada si guru dalam foto. "Kami menggelar rapat dengan semua guru, meminta mereka belajar dari insiden ini."
Guru itu belakangan meminta maaf saat wawancara, lengkap dengan tetesan air mata. Dia mengaku siswanya membawakan payung selama perjalanan wisata sekolah, dan dia tidak keberatan untuk itu.
Tidak disebut apakah guru itu akan mendapatkan sanksi. Namun persoalan etika "memayungi" tampaknya sedang menjadi topik hangat di Weibo, dalam sepekan terakhir.
Pada pekan lalu, foto-foto juga beredar tentang seorang satpam memayungi wanita tua berkursi roda. Namun pada kasus itu, si satpam memperoleh banyak pujian karena kebaikan hatinya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Anak itu terus memegangi payung, mengikuti kemana pun gurunya berjalan, saat wisata sekolah ke Peace Park. Kecaman segera bermunculan, menuding guru itu telah memperbudak muridnya.