Sikap Ashin Tak Didukung Mayoritas Biksu Myanmar

Ashin Wirathu jadi sampul depan Time.
Sumber :
  • BBC
VIVA.co.id
Myanmar Diminta Tak Diskriminatif Terhadap Rohingya
- Biksu Myanmar, Ashin Wirathu, dijadikan sampul depan majalah
Time
Tokoh Rohingya Sanjung Keramahan Warga Aceh Utara
pada 1 Juli 2013, disertai judul: "The Face of Buddhist Terror?" Dia mengklaim sedang memperjuangkan perdamaian, walau banyak pernyataannya penuh kebencian.
Kemlu: RI Harus Bangga Bersedia Tampung Imigran

Mengutip laporan
BBC
, Januari 2015, Ashin menyasar komunitas Rohingya dalam berbagai pidatonya, memimpin gerakan menuntut direlokasinya Rohingya ke negara lain. Dia membuat banyak klaim untuk mendukung tudingannya.


Situasi yang paling mengkhawatirkan adalah, bagaimana kelompok-kelompok kekerasan mendukung pandangan Ashin. Siapa pun yang berani berbicara menentang Ashin, terancam menjadi sasaran dari kelompok-kelompok itu.


Retorika kebencian Ashin, tidak memperoleh dukungan dari para biksu Buddha lainnya di Myanmar. Tapi sebagian besar biksu, juga tetap diam tidak menyuarakan penentangan terhadap Ashin.


Kondisi itu membuat sulit untuk mengatakan, apakah komunitas biksu Buddha mendukung atau menolak pandangan Ashin, yang memimpin lebih dari 2.500 biksu di Mandalay.


Beberapa kebijakannya mendapat dukungan, tampak dari kehadiran para biksu dalam sejumlah acara yang dibuat Ashin. Hanya sebagian kecil biksu, yang telah menyuarakan kritik, seperti biksu U Ottara.


"Saya merasa sangat sedih. Saya bisa mengatakan, bahwa itu bukan kata-kata yang pantas digunakan seorang biksu," kata U Ottara. Ashin dikhawatirkan, bakal memicu citra negatif terhadap agama Buddha di dunia.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya