Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id
- Tim forensik kepolisian Malaysia telah mulai mengeluarkan jenazah, yang diyakini adalah korban perdagangan manusia, dari kuburan massal yang ditemukan di Perlis, dekat perbatasan Malaysia dengan Thailand.
Wakil Menteri Dalam Negeri Malaysia, Wan Junaidi Tuanku Jaafar, yang dikutip Channel News Asia , Kamis, 28 Mei 2015, mengatakan 12 anggota kepolisian telah ditangkap, terkait dengan penemuan kuburan massal.
Wakil Menteri Dalam Negeri Malaysia, Wan Junaidi Tuanku Jaafar, yang dikutip Channel News Asia , Kamis, 28 Mei 2015, mengatakan 12 anggota kepolisian telah ditangkap, terkait dengan penemuan kuburan massal.
Pemerintah Malaysia juga mengatakan, sedang menyelidiki apakah para pejabat kehutanan setempat terlibat, dengan kelompok-kelompok penyelundup manusia, yang bertanggung jawab atas hampir 130 kuburan migran di Perlis.
Hutan di sepanjang perbatasan Malaysia dan Thailand, diyakini telah menjadi rute penyelundupan migran dari Myanmar dan Bangladesh. Puluhan kamp dan ratusan kuburan, ditemukan di wilayah Thailand dan Malaysia, dekat perbatasan kedua negara.
Sebelumnya para migran menggunakan kapal-kapal dari Bangladesh dan Myanmar, menuju wilayah selatan Thailand, untuk kemudian masuk ke Malaysia melalu jalur darat.
Krisis manusia perahu mencuat dalam beberapa pekan terakhir, setelah Thailand membersihkan kamp-kamp pedagang manusia, memperketat perbatasan sehingga kapal-kapal migran tidak dapat memasuki wilayah mereka.
Kapal-kapal kayu yang digunakan ribuan migran, terpaksa melakukan perjalanan ke Malaysia melalui laut. Malaysia sebelumnya menolak, membuat kapal migran terombang-ambing di laut.
Malaysia dan Indonesia dalam pertemuan di Kuala Lumpur, akhirnya sepakat menolong para migran di laut, serta menyediakan penampungan sementara, seiring proses pemukiman dan repatriasi selama setahun.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pemerintah Malaysia juga mengatakan, sedang menyelidiki apakah para pejabat kehutanan setempat terlibat, dengan kelompok-kelompok penyelundup manusia, yang bertanggung jawab atas hampir 130 kuburan migran di Perlis.