RI Bidik Peluang Investasi dari Timur Tengah

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi bertemu Raja Saudi
Sumber :
  • Kementerian Luar Negeri RI

VIVA.co.id - Pemerintah Indonesia tengah membidik investasi di beberapa negara di kawasan Timur Tengah. Hal itu menjadi salah satu fokus kunjungan dari Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P Marsudi selama lima hari ke empat negara di kawasan Timur Tengah.

Cerita TKI Hong Kong Kena COVID-19 Ditelantarkan Majikan

Demikian isi keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri RI yang diterima VIVA.co.id pada Jumat, 29 Mei 2015.

Negara pertama yang dituju adalah Arab Saudi. Di negara petro dollar ini, mantan Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda ini bertemu dengan Menlu Arab Saudi, Adel Bin Ahmed Al Jubeir dan Raja Salman Abdulaziz Al Saud. Ini merupakan kunjungan bilateral pertama Menlu RI ke Saudi dalam waktu tujuh tahun terakhir.

Kisah Perjalanan Para TKI Jadi Korban Kerja Paksa di Malaysia

Retno menjadi Menlu RI pertama dan wanita yang diterima oleh Raja Arab Saudi dalam 15 tahun terakhir. Dengan Saudi, Retno memiliki misi untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara. Harapannya, hubungan Saudi dengan Indonesia tak melulu berkutat di bidang pengiriman TKI dan jamaah umrah serta haji.

"Sebagai sesama negara anggota G-20 yang sedang mengalami pertumbuhan pesat, kedua negara dapat saling memanfaatkan potensi yang ada. Saudi dapat memanfaatkan potensi berbagai perusahaan untuk membantu pembangunan besar-besaran yang mereka lakukan," tulis Kemlu.

Sebar Video Majikan Telanjang, TKI di Singapura Dibui 17 Bulan Penjara

Saudi saat ini diketahui tengah merealisasikan proyek infrastruktur seperti jalan tol, kereta api, serta gedung. Salah satu perusahaan yang telah menggarap pasar infrastruktur di sana yakni PT Wijaya Karya Tbk.

Menurut Direktur Operasi IV WIKA, Destiawan Soewardjono, perusahaan tempatnya bekerja tengah membidik proyek konstruksi seperti tower apartemen di sekitar Masjidil Haram di Mekkah. "Proyeksi awal di tahun 2015 groundbreaking. Dulu rencana bangun 7 tower, tapi 2 tower sudah jadi. Kalau kita mau bangun tower tahap selanjutnya. Kita bangun 2 tower, 30 lantai di setiap tower. Ada 1.000 kamar di setiap towernya. Salah satu tower bernilai US$100 juta," ujar Destiawan.

Hubungan bilateral Indonesia dan Saudi diketahui sangat baik. Saudi merupakan salah satu mitra dagang Indonesia terpenting di kawasan teluk. Pada tahun 2014, nilai perdagangan kedua negara kembali meningkat mencapai US$8,67 miliar. Nilai ekspor Indonesia mencapai US$2,15 miliar dan impor sebesar US$6,51 miliar.



Investasi Qatar

Sementara, Kamis kemarin Retno berkunjung ke Qatar dan bertemu dengan Emir Qatar. Mantan Duta Besar RI untuk Kerajaan Norwegia menyampaikan secara khusus ketika bertemu Emir, agar pemerintahnya bisa melakukan diversifikasi investasi ke bidang infrastruktur di Indonesia.

Beberapa proyek yang ditawarkan Retno antara lain bandar udara, pelabuhan, pembangkit listrik dan pembangunan jalan tol. Selama ini Qatar diketahui berinvestasi di RI di bidang telekomunikasi dan real estate.

Emir Qatar mengaku siap untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Indonesia, khususnya dalam hal peningkatan investasi negaranya ke RI. Terlebih, Emir Qatar memandang Indonesia sebagai negara penting. Salah satunya mengingat RI memiliki umat Islam terbesar di dunia.

Misi ekonomi ini dilanjutkan dengan bertemu Kepala Otoritas Investasi Qatar, Sheikh Abdullah bin Mohamed bin Saud Al-Thani. Retno kembali mendorong agar Qatar menjadikan Indonesia sebagai tempat investasi alternatif. Beberapa bidang yang bisa dibidik untuk lahan berinvestasi di Indonesia antara lain pertanian, energi dan maritim.

Abdullah menanggapi tawaran itu dengan mencari peluang investasi di Indonesia. Abdullah berharap, proses reformasi regulasi investasi dapat segera terealisasi untuk meningkatkan iklim dan kepastian investasi di Tanah Air.

Hubungan bilateral dengan Qatar telah dijalin sejak tahun 1976 lalu. Kendati tak sebesar perdagangan dengan Saudi, tetapi Qatar tetap dianggap sebagai mitra dagang penting di kawasan Teluk. Di tahun 2014, nilai perdagangan kedua negara mencapai US$1,68 miliar. Nilai ekspor Indonesia sebesar US$92,25 juta dan impor sebesar US$93,37 juta. Indonesia merupakan mitra dagang Qatar nomor tiga terbesar di ASEAN.

Tidak hanya dengan dua negara Timur Tengah itu, RI juga membidik untuk bisa menjalin kemitraan strategis dengan Dewan Kerja Sama Negara Teluk (GCC). Hal tersebut telah dibahas ketika Retno bertemu Menlu Qatar, Khalid Mohammed Alattiyah.

(mus)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya