Kisah Menlu Retno dan Hobinya Bersepeda

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi gowes sepeda
Sumber :
  • Kementerian Luar Negeri RI

VIVA.co.id - Kemampuan Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi dalam dunia diplomasi sudah banyak diketahui publik dan tak perlu diragukan lagi. Namun, belum banyak yang tahu jika mantan Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda itu memiliki hobi gowes sepeda.

'Cultural Coffee Morning', Promosi Indonesia ala Kemlu

Seperti yang ditunjukkan Retno pada hari Minggu sore, 31 Mei 2015 kemarin. Tanpa pengawalan ketat dari polisi patwal, Retno menggenjot sepeda tweede hand merk Gazelle dari kediaman dinasnya di kawasan Widya Chandra menuju ke sebuah kafe di area Senopati, Jakarta Selatan. Hanya ada dua orang asisten yang mengiringinya dan ikut bersepeda.

Tiga orang jurnalis termasuk VIVA.co.id yang tak sengaja sedang berada di luar kafe itu terkejut ketika Retno datang dengan menggenjot sepeda. Pakaiannya terlihat santai, mengenakan kemeja putih dengan motif garis, menenteng tas tangan hitam dan bandana dengan warna senada yang menghiasi kepalanya.

Menlu Retno: Belum Ada Laporan WNI jadi Korban Bom Pakistan

"Apa kabar?" sapa Retno sambil tersenyum kepada para jurnalis.

Mantan Dubes RI untuk Kerajaan Norwegia dan Islandia ini baru saja menuntaskan perjalanan dinas dari kawasan Timur Tengah selama hampir satu pekan. Dia kemudian mengundang beberapa jurnalis termasuk VIVA.co.id untuk menceritakan rangkaian kunjungan dinasnya ke empat negara di kawasan Timur Tengah.

Diskusi Empat Jam, Bali Process Hasilkan Dua Dokumen

"Jadi, I start my office dengan memulai kunjungan ke kawasan Asia Pasifik. Setelah berkunjung ke Pasifik, saya ke Afrika dan sekarang ke Timur Tengah. Tujuannya, saya ingin menggarap kawasan tersebut secara lebih maksimal," ujar Retno.

Sementara, terkait soal kebiasaannya bersepeda, Retno mengaku telah rajin gowes sepeda sejak masih masih bertugas di KBRI Den Haag, Belanda periode 1997 hingga 2001 lalu. Saat itu, dia bertugas sebagai penasihat di bidang ekonomi. Sepeda yang dia gowes hari Minggu kemarin pun dibeli di Belanda dan diboyong ke Jakarta.

"Itu second hand (bekas) gazelle. Waktu saya beli harganya 300 Euro (Rp4,3 juta)," ujar Retno kepada VIVA.co.id melalui pesan pendek, Selasa, 2 Juni 2015.

Dia mengatakan, selama bertugas di Belanda, ia termasuk staf pertama KBRI Den Haag yang gowes sepeda. Bahkan sepeda dijadikan alat transportasi andalan untuk berangkat menuju ke kantor dari kediamannya. "Belanda adalah tempat terbaik untuk bersepeda. Jalan di sana sangat mulus dan areanya bersahabat bagi para pengendara sepeda. Mereka punya jalan dan lampu lalu lintas sendiri. Parkir sepeda pun tak bayar," ujarnya bercerita.

Hobinya itu kian ditekuni jika akhir pekan tiba. Dia bahkan pernah naik sepeda dari Rotterdam ke Wassenaar, tempat tinggalnya selama empat jam. Padahal, jaraknya mencapai 40 kilometer. "Saya berhenti minum kopi di Delft, lalu jalan lagi," kata Retno.

Dia pun mengaku ingin bersepeda dari kediaman dinas di Widya Chandra menuju ke kantornya di Pejambon, Jakarta Pusat. "Tapi, mungkin berangkatnya harus pagi-pagi ya. Karena kalau tidak akan terpapar polusi kendaraan bermotor," ujarnya menambahkan.

Tak hanya bersepeda yang menjadi hobinya. Saat bertugas di Norwegia, dia sering menghabiskan waktu dengan jogging. Bahkan, ketika masih menuntut ilmu di Universitas Gajah Mada, Retno dan suaminya sering mendaki gunung bersama.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya