3-6-1989: Pembantaian Tiananmen Dimulai

Aksi protes Tiananmen 1989
Sumber :
  • Reuters/Ed Nachtrieb
VIVA.co.id
Rapikan Kabel Fiber Optik Semrawut di Tangsel, Ini 5 Titik yang jadi Sorotan Pemkot
- Setelah aksi protes untuk reformasi demokrasi memasuki pekan ketujuh, 3 Juni 1989, pemerintah China memberi otorisasi pada prajurit dan tank-tank, untuk membersihkan Lapangan Tiananmen dengan segala cara.

Eks Sespri Sekjen Ungkap BAP KPK Bocor ke Pejabat Kementan

Lewat tengah malam, setelah hari berganti, pasukan China benar-benar "membersihkan" Tiananmen. Dikutip dari laman
Siswa SMP Dibacok dan Dibegal Saat Pulang Sekolah Sendirian
Histroy , ratusan orang tewas pada dini hari, 4 Juni 1989, ribuan demonstran ditangkap.


Kematian Hu Yaobang, mantan pemimpin Partai Komunis yang mendukung reformasi demokrasi, pada 15 April 1989, mendorong 100 ribu pelajar dan mahasiswa berkumpul di Tiananmen.


Pada 22 April, acara peringatan digelar untuk Hu Yaobang di Tiananmen. Wakil para pelajar dan mahasiswa, membawa sebuah petisi, menuntut untuk bertemu PM Li Peng dan ditolak.


Penolakan memicu aksi boikot mahasiswa di seluruh China, dan seruan reformasi terus meluas. Mengabaikan peringatan pemerintah, mahasiswa dari lebih 40 universitas, memulai aksi protes di Tiananmen, pada 27 April.


Aksi mahasiswa, kemudian diikuti oleh para pekerja, intelektual, dan bahkan pegawai pemerintah. Hingga pertengahan Mei, lebih dari satu juta orang memadati Tiananmen, lokasi di mana Mao Zedong memproklamasikan RRC pada 1949.


Pada 20 Mei, pemerintah mendeklarasikan undang-undang darurat di Beijing. Tentara dan tank-tank dikerahkan untuk membubarkan demonstran. Namun, massa dalam jumlah besar, memblokade gerak militer.


Pasukan pemerintah, kemudian ditarik mundur pada 23 Mei. Negosiasi dilakukan untuk menghentikan aksi protes dan tidak berhasil, bahkan seruan reformasi terus meningkat.


Pada 3 Mei 1989, pasukan menerima perintah dari pemerintah, untuk merebut Tiananmen dan jalan-jalan di Beijing, dengan cara apa pun. Tentara dan tank-tank segera merangsek, menembakkan peluru tanpa belas kasihan.


Ratusan orang tewas dan ribuan ditangkap. Selama beberapa pekan setelah pembantaian, sebagian dari mereka yang ditangkap pun akhirnya tewas dieksekusi mati.


Pembantaian memicu kemarahan komunitas internasional. Sanksi ekonomi dijatuhkan Amerika Serikat dan beberapa negara, mengakibatkan jatuhnya perekonomian China.


Namun itu tidak berlangsung lama, karena pada akhir 1990, akses kembali dibuka bagi China, hanya dengan membebaskan sebagian aktivis dari tahanan. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya