Lagi, Australia Dorong Balik Perahu Pencari Suaka

Ilustrasi pencari suaka Australia
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id - Setelah cukup lama tak terdengar kabarnya mendorong perahu pencari suaka, Angkatan Laut Australia kembali melakukan tindakan unilateral yang tak berperikemanusiaan tersebut.

Indonesia Ajarkan Australia Cara Tangani Terorisme

Menurut informasi dari Kepala Polisi wilayah Rote, Hidayat pada Minggu kemarin menemukan dua perahu berisi 65 orang pencari suaka yang diduga berasal Bangladesh, Sri Lanka dan Myanmar.

Harian Sydney Morning Herald (SMH), Selasa, 2 Juni 2015 melansir puluhan pencari suaka itu diketahui oleh para nelayan yang melihat dua perahu tersebut tengah mengapung di dekat Pulau Landuti di bagian barat Pulau Rote, sekitar 500 kilometer di bagian timur laut tepi pantai Australia. Menurut Hidayat, di antara 65 pencari suaka itu terdapat 4 wanita dan tiga balita.

Dari data yang dia miliki sebanyak 54 orang berasal dari Sri Lanka, 10 dari Bangladesh dan 1 orang datang dari Myanmar.

"Mereka terlihat kelelahan. Seorang penumpang perempuan yang tengah hamil langsung kami bawa menuju ke rumah sakit. Namun kini kondisinya telah membaik," kata Hidayat.

Setelah memperoleh informasi dari para penumpang, Hidayat mengatakan puluhan pencari suaka itu tertangkap oleh penjaga perbatasan Australia pada 26 Mei lalu. Perahu mereka akhirnya ditenggelamkan. Kemudian, mereka dipindahkan ke dua perahu berwarna biru dan putih, lalu didorong kembali ke perairan Indonesia.

"Sebelum didorong balik, Angkatan Laut Australia memberikan mereka makanan, minuman dan bahan bakar yang cukup agar bisa segera mencapai daratan Indonesia," ujar Hidayat.

Hidayat menegaskan 65 pencari suaka itu bukan ingin menuju ke Selandia Baru seperti yang diisukan. Menurut jaringan kontak yang dia miliki, puluhan imigran ilegal itu ingin berangkat menuju ke Negeri Kanguru.

"Berdasarkan informasi, mereka memulai perjalanan dari Pelabuhan Ratu (di Jawa Barat) pada tanggal 5 Mei kemarin dan sekitar 2 pekan kemudian, saya memperoleh informasi dari jejaring kami bahwa perahu itu menuju ke Australia," kata Hidayat.

Dia menambahkan, rekannya di Kepolisian Federal Australia (AFP) tak mempercayainya. AFP menyebut mereka ingin ke Selandia Baru.

"Untuk apa puluhan pencari suaka itu menuju ke Selandia Baru?" tanya Hidayat heran.

Dia menyebut polisi telah menahan empat dari enam kru perahu yang berniat menyelundupkan mereka ke Australia. Si kapten kapal yang diketahui bernama Yohanes berhasil kabur.

"Menurut informasi dari kru kapal, dia merupakan bagian dari jaringan penyelundup di Jakarta," kata Hidayat.

Sempat ada kebingungan mengenai keberadaan kru kapal yang keenam. Beberapa menyebut dia telah bersama petugas penjaga perbatasan Australia. Sementara, Ketua Yayasan Peduli Timor Barat, Ferdi Tanoni, para imigran itu telah dipindahkan pada Selasa kemarin ke Kupang, kota terbesar di Timur bagian barat dan ibukota Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Berdasarkan kepala imigrasi, informasi yang mereka terima adalah orang-orang ini ingin ke Australia dan meminta suaka," kata Tanoni.

Di Kupang, dia menjelaskan, memang ada pusat penahanan imigrasi. Tetapi, kapasitasnya kini tak lagi cukup dan sepertinya para pencari suaka itu akan ditampung di sebuah hotel.

Sementara juru bicara Menteri Imigrasi dan Perbatasan Australia bungkam mengenai aksi dorong perahu tersebut. "Pemerintah Australia tak berkomentar terkait operasi perairan," tegas si jubir.

Indonesia dan Australia

Australia Siapkan Program 5.000 Doktor untuk Indonesia

Indonesia direncanakan untuk menjadi pusat studi Islam.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016