Total, 1.861 Imigran Ilegal Terdampar di Indonesia

anak-anak pengungsi rohingya di kuala langsa
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
Myanmar Diminta Tak Diskriminatif Terhadap Rohingya
- Kementerian Luar Negeri RI mencatat 1.861 orang imigran ilegal kini terdampar di wilayah daratan Indonesia. Mereka ditampung di shelther yang berada di Aceh dan Medan, Sumatera Utara usai selama berbulan-bulan terombang-ambing di tengah laut.

Tokoh Rohingya Sanjung Keramahan Warga Aceh Utara

Demikian ungkap juru bicara Kemlu RI, Arrmanatha Nasir, ketika memberikan keterangan pers di kantor Kemlu di kawasan Pejambon, Jakarta Pusat pada Kamis, 4 Juni 2015. Arrmanatha menjelaskan untuk imigran ilegal yang ditampung di Provinsi Aceh, terdiri dari 964 orang pengungsi Rohingya dan 749 orang pengungsi Bangladesh.
Kemlu: RI Harus Bangga Bersedia Tampung Imigran


"Selain itu, juga ada imigran ilegal yang berada di Medan dan totalnya mencapai 148 orang. Mereka terdiri dari 69 orang imigran dari Bangladesh dan 52 orang merupakan warga Rohingya," papar Arrmanatha.

Selain Indonesia, Malaysia pun turut menampung ribuan imigran ilegal lainnya. Aksi ini merupakan realisasi dari kesepakatan bersama tiga Menteri Luar Negeri dalam pertemuan darurat yang digelar di Putra Jaya beberapa pekan lalu. Salah satu hasil kesepakatannya yakni dua negara bersedia untuk menampung hingga 7.000 imigran ilegal.


Penampungan sementara itu hanya berlangsung selama satu tahun. Sementara, diperkirakan masih terdapat sekitar 2.600 orang imigran ilegal yang hingga kini masih terombang ambing di laut.


"Namun, saya menggaris bawahi harus ada dukungan internasional untuk ikut mencari solusi dari isu kemanusiaan ini," kata Arrmanatha.


Dia melanjutkan, isu tersebut tidak akan selesai tanpa adanya kontribusi dari Myanmar. Oleh sebab itu, usai menggelar pertemuan di Negeri Jiran, Menteri Luar Negeri, Retno L.P Marsudi langsung bertolak ke Nay Pyi Taw dan melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Myanmar.


Sementara, Direktur Keamanan dan Perlucutan Senjata, Andi Rahmiyanto menjelaskan Pemerintah Indonesia turut menyelamatkan ribuan imigran ilegal karena bertumpu pada tujuan utama yakni "
saving lives
".


"Itu merupakan tujuan pertama dan utama dalam aksi kemanusiaan ini," kata Andi.


Usai menyelamatkan ribuan imigran ilegal, Andi menjelaskan, Kemlu kini tengah menyiapkan langkah lanjutan. Pertama, menyiapkan rencana kerja selama setahun.


"Jadi, di dalam rencana kerja itu, terpampang jelas instansi Kementerian mana dan menangani apa. Kami tentu bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan dan Kemenko Bidang Pembangunan Manusia," papar Andi.


Selain itu, operasi SAR untuk menarik ribuan imigran ilegal yang masih terkatung-katung di laut berlanjut. Mereka dijemput dan akan dibawa ke daratan.


Sementara, terkait dengan imigran ilegal dari Bangladesh maka akan segera dikembalikan ke negara asalnya. Pasalnya, imigran ilegal dari Bangladesh kabur karena tak tahan dengan kondisi ekonomi di negaranya.


"Menteri Luar Negeri Bangladesh juga telah berkomunikasi dengan Menlu Retno untuk merepatriasi warga mereka yang kini masih berada di Medan dan Aceh. Proses identifikasi dilakukan oleh badan UNHCR dan IOM," kata Andi.


Sementara, pemerintah juga akan berkoordinasi dengan Kedutaan Bangladesh di Jakarta untuk menyiapkan dokumen perjalanan agar mereka bisa segera dipulangkan.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya