Sumber :
- VIVA.co.id/DA Pitaloka
VIVA.co.id
- Jasad TKI asal Bantur, Malang, Jawa Timur, Wiji Astutik Supardi telah diberangkatkan dari Hong Kong pada hari ini sekitar pukul 15.05 dengan menggunakan maskapai Cathay Pacific menuju ke Tanah Air. Rencananya, jenazah Wiji akan tiba di Surabaya pada pukul 19.00 WIB.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Demikian ungkap pejabat konsuler KJRI Hong Kong, Rafail Walangitan ketika dihubungi VIVA.co.id pada Selasa, 23 Juni 2015. Sementara, terkait dengan perkembangan penyelidikan kasus pembunuhan wanita berusia 37 tahun itu, Rafail mengatakan pada Senin kemarin baru mengadakan pertemuan dengan polisi di gedung KJRI.
"Polisi mengatakan sidang dengar pertama terhadap tersangka pembunuh, Wahaj Fyaz baru akan dilakukan pada tanggal 4 September mendatang," kata Rafail.
Polisi turut menyebut alasan menyatakan Wahaj sebagai pelaku, karena pria yang juga kekasih Wiji itu mengaku sehari sebelumnya bertengkar dengan korban.
"Pelaku juga diketahui tinggal bersama korban dan sempat dilaporkan ke polisi pada bulan Februari dengan tuduhan melakukan penganiayaan. Pelaku pun mengakui telah memukul dan menampar korban. Sempat terjadi pertengkaran hebat di antara mereka," ujar Rafail.
Sehingga motif pembunuhan keduanya diduga adalah pertengkaran pribadi.
"Tetapi, apakah pemukulan itu menyebabkan kematian Wiji, itu yang harus dibuktikan oleh pengadilan pada bulan September mendatang," Rafail menambahkan.
Hingga saat ini, Wahaj masih membantah bahwa dia lah yang membunuh Wiji.
Polisi turut menyebut Wahaj merupakan pengangguran. Untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dia bekerja sebagai pengedar narkoba dan mencuri kecil-kecilan.
Jasad Wiji ditemukan tergeletak di sebuah trotoar di daerah Mong Kok pada tanggal 8 Juni. Jasad tersebut ditemukan oleh seorang pejalan kaki.
Ketika ditemukan, jasad Wiji ditemukan terbungkus di dalam kasur.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Polisi turut menyebut alasan menyatakan Wahaj sebagai pelaku, karena pria yang juga kekasih Wiji itu mengaku sehari sebelumnya bertengkar dengan korban.
