25-6-1950: Perang Korea Dimulai

Pasukan AS mendarat di Pantai Merah pada 1950.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id - Pasukan komunis Korea Utara (Korut) mengejutkan militer Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) pada 25 Juni 1950. Korut memulai serangan dan bergerak cepat menuju ibu kota Korsel, Seoul.

Manfaat Produksi Film Antarnegara

AS, yang memanfaatkan panji PBB, merespon dengan membuat resolusi melalui Dewan Keamanan (DK) PBB, menyerukan bantuan militer bagi Korsel, tanpa melibatkan Uni Soviet dalam pertemuan.

Dilansir dari laman History, AS berhasil meloloskan resolusi karena Soviet tidak diundang ke pertemuan DK PBB, di mana Soviet merupakan satu dari lima anggota tetap yang memiliki hak veto.

Korea yang merupakan bekas wilayah pendudukan Jepang, terbelah menjadi dua zona setelah Perang Dunia II. AS menduduki wilayah selatan, Soviet di Utara, seperti yang terjadi pada Jerman Barat dan Timur.

Hingga lima tahun setelah PD II usai, AS tidak juga mau meninggalkan kaki dari Korsel, sehingga Soviet juga bertahan di Korut. Rakyat Korea yang kemudian menderita, akibat pertarungan dua kubu.

Setelah berhasil meloloskan resolusi, presiden AS Harry S Truman mengerahkan pasukan darat, udara dan laut ke Korut, yang kemudian memprovokasi kekhawatiran China.

Intervensi AS pun dimulai dengan pengerahan pasukan dalam jumlah besar, untuk menyerang Korut. , China pun mengirimkan pasukannya, pada akhir 1950, untuk menjegal kekuatan AS.



Korea segera berubah menjadi ladang pertumpahan darah. Setelah kehilangan lebih dari 55.000 pasukan, AS menandatangani gencatan senjata dengan Korut, pada 1953.

Gencatan senjata tidak dilanjutkan dengan perjanjian damai, sehingga Korut dan Korsel tetap menjadi wilayah yang terbelah. Secara teknis pertempuran masih terjadi hingga saat ini.

Perang Korea merupakan perang panas pertama, sejak dimulainya masa Perang Dingin. Bagi AS Perang Korea adalah 'perang terbatas' tanpa penyelesaian, hanya untuk mempertahankan keberadaan Korsel.

Pemerintah AS beranggapan pendekatan itu satu-satunya opsi rasional, demi menghindari pecahnya perang dunia ketiga. Tapi hal itu membuat frustasi publik AS, setelah kemenangan mutlak pada Perang Dunia II.

Publik AS sulit memahami konsep perang terbatas, hingga beberapa dekade berikutnya pasukan AS menderita pukulan besar, dengan kekalahan dari pasukan komunis di Vietnam.

Kapal-kapal amfibi AS di Wonsan pada 1950.

Rekomendasi Restoran Halal di Seoul

(ren)

Acara Korea-Indonesia Cinema Global Networking

Empat Pedoman Penting untuk Layar Lebar Indonesia

"Pertama memperhatikan komposisi pemeringkatan kelas bioskop."

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016