Negara Melanesia Sambut Baik RI Jadi Anggota MSG

RI saat menghadiri KTT MSG
Sumber :
  • Kementerian Luar Negeri RI
VIVA.co.id
Papua Bangun Kompleks Olahraga Mewah untuk PON 2020
- Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, mengatakan, negara anggota Melanesia (MSG) menyambut baik bergabungnya Indonesia ke dalam kelompok tersebut. Mereka menilai Indonesia bisa berkontribusi positif kepada negara-negara di kawasan Pasifik. 

Selundupkan Kayu, 8 Warga Papua Nugini Dicokok TNI AL
Demikian ungkap Arrmanatha ketika memberikan keterangan pers di kantor Kemlu di kawasan Pejambon, Jakarta Pusat pada Kamis, 2 Juli 2015. Arrmanatha mengatakan, bergabungnya RI ke dalam kelompok tersebut, karena ingin mendekatkan diri ke negara-negara Pasifik.

Pendidikan di Kawasan Indonesia Timur Masih Timpang
Jadi, tak sekadar untuk membendung gerakan-gerakan separatis yang ingin mendorong agar Papua merdeka. 

"Indonesia mengalokasikan 130 program bantuan teknis kepada negara-negara di kawasan Pasifik. Kami berharap, bisa berkontribusi lebih banyak dan berbagi pengalaman," ujar Arrmanatha. 

Lagipula, Indonesia memiliki 11 juta warga Melanesia. Jika dengan adanya fakta itu, tetapi RI memilih tak ikut bergabung dengan MSG, Arrmanatha mengibaratkan gajah di pelupuk mata yang justru tak terlihat. Jumlah warga Melanesia di Papua justru jauh lebih besar jika dibandingkan dengan penduduk di negara-negara Pasifik itu. 

Selain itu, dengan terlibatnya Indonesia dalam pembangunan di negara-negara anggota MSG, maka hal tersebut bisa ikut mempercepat pembangunan di Papua. 

"Sebagai contoh, produk-produk Indonesia populer di negara Pasifik. Salah satunya Indomie. Mereka mengimpor mi instan itu dalam jumlah besar. Kalau ada pasar di sana kan, ke depan bisa juga pabrik Indomie dibangun di Papua," papar diplomat yang pernah bekerja di Jenewa dan New York itu. 

Contoh lain, Fiji kini tengah mengembangkan resor sebagai tempat peristirahatan dan pariwisata. Di sana, kata Arrmanatha, celana pendek ala Bali laku keras. Padahal, harganya sekitar US$23 atau setara Rp307 ribu. 

"Sementara itu, kalau beli celana semacam itu di Pantai Kuta, Bali, tak sampai Rp50 ribu," Arrmanatha menambahkan. 

Dalam kesempatan itu, dia kembali menegaskan MSG sudah tak lagi meragukan komitmen RI untuk membangun Papua. Jika tidak, mereka tak akan menerima RI menjadi salah satu anggotanya. 

RI secara resmi diterima menjadi salah satu anggota MSG . Posisi Indonesia meningkat, ketika sebelumnya pada 2011, RI masih berstatus sebagai pengamat. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya