Siswa Difabel Dibully Teman, Diselimuti Lalu Dipukuli

Remaja Tiongkok yang dibully teman-temannya.
Sumber :
  • Shanghaiist
VIVA.co.id
Demi Pokemon, Pelajar SMA Bunuh Siswa SD
- Seorang remaja berkebutuhan khusus berusia 14 tahun di Tiongkok, mendapatkan perlakuan buruk dari teman-teman sekelasnya. Remaja bernama Zhong Xiaoliang itu dilaporkan mendapatkan penghinaan hingga dipukuli dengan tongkat oleh teman sekelasnya.

Pria Ciputat Ditemukan Tewas dengan Tangan, Kaki Terikat
Kabar itu mencuat ke publik setelah sebuah video penganiayaannya muncul di jagad maya. Sontak, netizen pun langsung memberi perhatian penuh terhadap kasus tersebut. Demikian dilaporkan Shanghaiist melansir Xinhua, Minggu 5 Juli 2015.

Polisi Penganiaya Penjaga Warnet Disanksi Disiplin
Video itupun sampai ke tangan ibu korban, bermarga Deng. Ia tak kuasa menahan sedih melihat anaknya mendapat perlakuan tak pantas oleh teman-temannya.

Di dalam video tersebut, Xiaoliang terlihat dipukuli teman-temannya sambil tubuhnya ditutup selimut. Tak hanya itu, seluruh 'lubang' yang ada di wajahnya juga dipasangi rokok yang menyala, lengkap dengan seluruh jari tangannya yang memegang rokok.

Menurut Deng, karena keterbatasan yang dimiliki anaknya, ia tahu jika Xiaoliang kerap diejek teman-temannya. Xiaoliang sengaja disekolahkan di tempat pendidikan normal karena ingin anaknya ikut terbawa cerdas dengan lingkungan sekitarnya.

Namun ia tak sadar betapa besar masalah yang menimpa anaknya di sekolah. Deng pun mengaku berang. Ia kemudian menemui pihak sekolah terkait perlakuan yang diterima anaknya.

"Selama ini yang saya tahu, ia sering digertak teman-temannya. Dia juga sering disuruh untuk membelikan air minum kemasan atau makanan di kantin sekolah. Itu oke (masih dianggap wajar). Namun, kali ini mereka (teman-temannya) sudah kelewatan," kata Deng bernada gusar di depan wartawan disaksikan sejumlah orangtua pelaku.

Sementara itu, salah seorang teman sekelas Xiaoliang mengaku telah ambil bagian dalam pemukulan. Tetapi, ia mengklaim hanya menendang Xiaoliang sebanyak dua kali sebelum akhirnya teman-temannya meminta untuk merekam adegan penganiayaan tersebut.

Meski termasuk dalam tindak pidana, ke enam teman-teman Xiaoliang tak dipenjara. Laporan menyebutkan jika kasus tersebut berujung damai, di mana keenam pelaku diwajibkan membayar perawatan medis Xiaoliang dan berjanji tak akan melakukan aksi bullying kembali.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya