Tumbuh Ekor di Punggung, Bocah Ini Dianggap Titisan Hanoman

Arshid Ali Khan, bocah yang memiliki ekor di punggungnya (tengah)
Sumber :
  • Mirror.co.uk
VIVA.co.id
Naik Uber Saat Mabuk Ditagih Ongkos Rp23 Juta
- Seorang remaja laki-laki Arshid Ali Khan memiliki keunikan, karena di punggungnya tumbuh ekor. Akibatnya, remaja berusia 14 tahun yang tinggal di India itu, kerap dianggap sebagai reinkarnasi Dewa Hanoman. 

Heboh Bule Nyanyikan Lagu Gombloh dengan Merdu
Laman Mirror, Sabtu, 4 Juli 2015, melansir, karena dianggap sebagai salah satu titisan Dewa dalam kepercayaan Hindu di India, maka Arshid kerap disembah oleh jemaat di kuil. Warga bahkan ikut meninggalkan sejumlah uang atau hadiah sebagai imbalan berkah yang diberikan Arshid.

Merasa Gatal, Ternyata Ada 26 Kecoa di Telinga
Alih-alih memanggil nama, warga sekitar malah memanggilnya "Balaji". Ekor yang tumbuh di punggung memiliki panjang sekitar 17 sentimeter. Menurut dokter bedah syaraf dari Rumah Sakit Fortis yang mengoperasi Ashis Pathak, kondisi medis yang dialami Arshid tergolong langka yakni disebut "club foot" dan lemahnya organ tubuh bagian bawah.

Dalam ilmu medis "club foot" adalah suatu kelainan di mana telapak kaki bayi berbalik ke arah dalam. Bahkan, dalam kondisi yang parah, telapak kaki menghadapi ke samping atau ke atas. Peristiwa itu dialami satu dari 1.000 kelahiran bayi.

Jika tak dirawat, dikhawatirkan bayi tidak dapat berjalan dengan normal. Sementara itu, ekor yang tumbuh di punggung Arshid tersangkut di bagian bawah.

Dokter berpendapat ekor itu harus dioperasi. Jika tidak, dapat mengakibatkan perubahan dalam susunan di sumsum tulang belakang yang normal di atas.

Arshid akhirnya dioperasi selama tujuh jam di Rumah Sakit Fortis Mohali di daerah Punjab. Dokter pun tak memungut biaya untuk tindakan operasi itu.

Tim medis berharap dengan mengoperasi ekor Arshid, maka dapat membantu remaja itu berjalan dengan normal di masa depan. Selama ini, dia berjalan dibantu dengan tongkat atau kursi roda.

"Kami sangat bahagia dan bersyukur kepada para dokter untuk operasi Arshid serta membantu menghilangkan ekornya," kata kakek Arshid, Iqbal Qureshi.

Iqbal berharap, ke depan Arshid bisa menjalani kehidupan yang normal. Sejak awal, banyak dokter yang mendorong keluarga Arshid agar mengoperasi ekor bocah itu. Tetapi, masyarakat setempat malah mendesak agar ekor itu dipertahankan.

Warga setempat begitu tertarik kepada Arshid. Bahkan, ketika Arshid lahir dengan ekor sudah mencapai 10 sentimeter pada 2001, ratusan orang berbondong-bondong ke rumah orang tua Arshid di luar kota Chandigarh, bagian utara India. Mereka ramai-ramai menyembah Arshid dan menganggap bocah tersebut sebagai Dewa.

Pada Februari tahun ini, keluarga Arshid akhirnya memiliki harapan ketika bertemu dokter dari Rumah Sakit Fortis. Dokter itu dikenalkan dari jemaat yang pernah mengunjungi Arshid.

"Operasi berlangsung selama hampir tujuh jam dan ini merupakan tindakan yang rumit. Sayangnya, walaupun tak ada yang bisa kami lakukan untuk mengobati penyakit "club foot", kami tetap ingin memberikan perawatan medis terbaik bagi Arshid yang masih berusia sangat muda," papar dr. Ashis. 

Dia menambahkan, dengan menghilangkan ekor Arshid, sangat membantu masa depan bocah itu. Di masa depan, Arshid tak hanya harus membantu mencari nafkah untuk keluarga tetapi juga menjadi kepala keluarga.

Ayah Arshid meninggal pada 2004. Sementara itu, Ibu Arshid, Salma Begum, meninggalkan Arshid begitu saja pada 2005 untuk menikah lagi. Alhasil, Arshid dirawat oleh kakeknya.

Guru Musik

Arshid pun mengaku senang ekor yang tumbuh di punggungnya telah hilang. Dia juga bahagia karena warga akan berhenti memanggilnya dengan sebutan Dewa. 

"Saya tidak menyukainya, karena saya yakin saya hanya anak-anak biasa. Teman-teman saya telah menjenguk di rumah sakit dan mereka ikut bahagia bersama saya. Kini, saya bisa menjadi salah satu dari mereka," kata Arshid.

Ke depan, Arshid berharap bisa mengejar mimpinya menjadi guru musik.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya